Sudahkan sahabat menunaikan amal yang Allah cintai, seperti yang dilakukan oleh Abu Thalhah?
Abu Thalhah adalah sahabat Nabi Muhammad yang mencintai-Nya sepenuh hati. Dikisahkan Abu Thalhah memiliki kebun yang sangat ia cintai bernama Bairuha, hingga turunlah firman Allah Q.S Ali Imran ayat 92, yang berbunyi :
“Kamu sekali-kali tidak sampai pada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan (sebagian harta) yang kamu cintai.”
Mendengar ayat tersebut ia bergegas menghadap ke hadapan Rasulullah SAW dan berujar :
“Ya Rasulullah, Allah berfirman, ‘Kalian tidak akan mendapatkan kebaikan, sampai kalian menginfakkan apa yang kalian cintai’. Sementara harta yang paling aku cintai adalah Kebun Bairuha. Ini saya sedekahkan untuk Allah. Aku berharap dapat pahala dan menjadi simpananku di sisi Allah. Silahkan manfaatkan untuk kemaslahatan umat,” kata Abu Thalhah.
Nabi Muhammad SAW langsung memuji Abu Thalhah, “Luar biasa, itu kekayaan yang untungnya besar. Aku telah mendengar apa yang kamu harapkan. Dan Aku menyarankan agar manfaatnya diberikan kepada kerabat dekat,” kata Rasulullah
Masya Allah begitu dahsyat keimanan di hati Abu Thalhah sehingga ia merelakan harta yang paling dicintai untuk wakaf kepada umat.
TAK AKAN TERHENTI, PAHALA BERWAKAF AKAN TERUS MENGALIR
Rasulullah SAW bersabda: “Ketika seseorang meninggal, terputuslah amalnya kecuali tiga perkara; sedekah jariyah (wakaf), ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang mendoakannya” (HR Muslim)
Wakaf adalah sedekah jariyah yang mengalirkan pahala tak terputus. Semakin banyak dan sering kita berwakaf, semakin besar juga pahala yang kita dapatkan. Siapa yang tidak mau memperbanyak tabungan di akhirat kelak? Niscaya tidak akan ada yang bisa menolong kita nanti kecuali amal kebaikan yang telah kita lakukan di dunia.
Bahkan tertulis di dalam Al Quran bahwa penghuni alam kubur sangat ingin kembali ke dunia untuk bersedekah. Mereka menyesal karena terlalu cinta harta dan berlomba-lomba mengumpulkan harta. Padahal apalah arti harta yang banyak jika hidup di dunia hanya sementara.
Firman Allah, “Dan nafkahkanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum kematian datang kepada salah seorang di antara kamu; lalu dia berkata (menyesali), “Ya Tuhanku, sekiranya Engkau berkenan menunda (kematian)ku sedikit waktu lagi, maka aku dapat bersedekah dan aku akan termasuk orang-orang yang saleh.” (Al Munafiqun : 10)
Mari tunaikan wakaf terbaik Anda sekarang juga.
Tahukah sahabat bahwa wakaf sering pula disebut sedekah jariyah?
Mengapa Wakaf disebut sedekah jariyah? Karena secara singkat dan sederhana Wakaf dapat diartikan sebagai amalan yang menghasilkan pahala yang tak terputus meskipun si pemberi sedekah sudah meninggal.
Disclaimer : Dana yang dikelola 80% wakaf 20% operasional
-
Rp 29.700.000
-
Rp 24.350.853
-
Rp 21.700.857
-
Rp 17.301.390
-
Rp 16.875.332
-
Rp 16.200.947
-
Rp 14.000.906
-
Rp 12.850.096
-
Rp 11.133.950
-
Rp 10.599.188
-
Rp 10.011.707
-
Rp 9.050.000
-
Rp 8.856.559
-
Rp 6.850.000
-
Rp 5.050.000
-
Rp 3.250.000
-
Rp 2.821.161
-
Rp 2.000.000
-
Rp 1.520.341
-
Rp 1.500.791
-
Rp 1.250.000
-
Rp 1.100.000
-
Rp 1.000.015
-
Rp 1.000.000
-
Rp 610.329
-
Rp 600.653
-
Rp 500.000
-
Rp 350.871
-
Rp 300.000
-
Rp 280.000
-
Rp 200.025
-
Rp 200.000
-
Rp 100.039
-
Rp 100.000
-
Rp 75.979
-
Rp 20.241