Cairan Ginjal Bocor Terus Bengkakan Tubuh Zahwa
terkumpul dari target Rp 60.000.000
Perjuangan Ayah demi selamatkan nyawa Zahwa dengan kerja mati-matian dari pagi hingga malam narik ojek online, Upah 100rb sehari kalau lagi rame feri, kalau lagi sepi bahkan tak bawa uang sama sekali.
"Meski sehari hanya dapat 100 ribu paling banyak sebagai ojek online, jauh dari kata cukup untuk biaya pengobatan Zahwa, hanya ini pilihannya karena saya harus mendampinginya nonstop hingga 3 tahun kedepan pengobatannya" -(Pak Suhardiansyah) Ayah Zahwa
***
Gadis kecil bernama Zahwa (4th) terus menahan rasa sakit dengan sekujur tubuh yang membengkak akibat penyakit Ginjal Bocor.
Sambil menunggu kapan bisa dibawa berobat ke RS, ancaman kegagalan Ginjal mendekatinya setiap detik sejak tahun 2020.
Selama 2 tahun sudah, setiap titik di tubuh Zahwa punya jejak Albumin. Yang sekali dosisnya harus Ayah tebus jutaan rupiah.
Selain itu juga harapan sembuh Ginjal pada Kemoterapi.
Awalnya orang tua Zahwa ibunya yang bernama Citra (33 tahun) mengira anaknya memang gemuk dan sehat karena nafsu makannya sangat bagus, ternyata memang badan Zahwa yang membengkak akibat cairan ginjal bocornya.
Semakin lama Zahwa semakin sering mengeluh sakit pada bagian perutnya, ia hanya bisa menangis menahan sakit dan muncul bercak-bercak merah pada tubuhnya.
Karena waktu itu mereka belum memiliki BPJS dan ayah Zahwa baru diberhentikan dari pekerjaan karena pengurangan pegawai saat masa pandemi, mereka tidak punya uang untuk membawa Zahwa ke Rumah Sakit dan terpaksa hanya membeli obat di apotek untuk menghilangkan bercak-bercak merah pada tubuhnya.
Satu minggu kemudian, tidak ada perubahan pada kondisi Zahwa. Semakin hari tubuh Zahwa semakin membengkak seperti balon yang terisi udara hingga berat naik 7 Kg, bahkan alat kelaminnya ikut bengkak.
Zahwa juga sering lemas dan tidak seaktif biasanya. Akhirnya orang tuanya pun mengurus BPJS dan langsung membawa Zahwa ke RS Soedarso Pontianak untuk melakukan lab darah.
“Saya kaget waktu dokter bilang ginjal anak saya bocor. Bahkan airnya sudah mengisi ke paru dan hati. 3 bulan pasien anak saya menjalani rawat inap di RS. Soedarso namun tidak ada bedanya. Akhirnya dokter merujuk Zahwa ke RSCM Jakarta untuk penanganan yang lebih intensif” Ucap Ibu Zahwa.
Berangkat ke Jakarta berbekal dari jual salah satu motor dan pinjam ke saudara, mereka akan selalu berusaha agar anaknya bisa berobat. Mereka juga meninggalkan Najwa, kakak Zahwa (10 tahun) di kampung bersama neneknya. Selama di Jakarta Zahwa terus menjalani kemoterapi dan kontrol rutin ke poli nefrologi dan hematologi setiap seminggu sekali. Efek kemo yang begitu keras membuat rambut Zahwa rontok dan membuat Zahwa sangat kehilangan karena rambut cantiknya.
“Hati saya sakit mendengar keluhan Zahwa. Zahwa selalu bilang Bunda Zahwa mau rambut cantik. Rambut teman-teman Zahwa panjang dan cantik, Zahwa malu main sama teman-teman” Ucap bu Citra.
Beberapa bulan di Jakarta, mereka mendapat kabar bahwa neneknya juga sakit keras dan mereka memutuskan untuk kembali ke Pontianak. Selang satu hari, neneknya meninggal dunia (Desember 2021) dan mereka memutuskan untuk melanjutkan pengobatan Zahwa di Pontianak.
Beruntung ayah Zahwa masih punya 1 motor lagi yang bisa digunakan untuk bekerja sebagai ojek online. Ayahnya berangkat dari jam 8 pagi hingga larut malam bahkan sampai jam 2 dini hari.
Penghasilannya pun tidak menentu, kalau lagi ramai bisa 100 ribu. Namun, jika sepi tidak menyediakan uang pembelian ke rumah.
Berbagai cobaan yang mereka hadapi selama pengobatan Zahwa dan bahkan mereka harus mendengar kenyataan pahit bahwa Zahwa harus mengkonsumsi obat seumur hidup. Sungguh, mereka tidak ingin menyerah, namun semakin bertambah banyak kebutuhan Zahwa yang tidak mencakup BPJS seperti susu, pampers, kebutuhan sehari-hari, suplemen, obat-obatan yang tidak mencakup BPJS dan biaya transportasi ke Rumah Sakit.
Entah bagaimana lagi mereka mencari uang untuk pengobatan Zahwa dan memenuhi segala kebutuhan Zahwa selama masa pengobatan. Mereka sangat berharap Zahwa bisa sembuh, bisa sekolah dan beraktivitas seperti teman-teman lainnya. Mari kita bantu ringankan beban Zahwa dan orang tuanya selama masa pengobatan.
“Ya Allah… Zahwa pengen sekolah, Zahwa mau sembuh” doa yang selalu Zahwa panjatkan setelah sholat.
Saat mendengar Zahwa berdoa, rasanya hati tak bisa menahan tangis, Ibunya selalu sedih karena ingin sekali melihat Zahwa bisa sembuh seperti anak yang lainnya, belum lagi kalau setiap saat Zahwa bisa tiba-tiba kritis!
#TemanBerbagi, Zahwa harus rutin berobat lagi melalui suntik dan kemoterapi hingga sembuh. Semua akan terwujud dan bantu kesembuhannya bisa tercapai jika kita ikut membantu Zahwa .
Cairan Ginjal Bocor Terus Bengkakan Tubuh Zahwa
terkumpul dari target Rp 60.000.000