Memiliki keterbatasan tak menghalangi Zaenal Wahyudin (31) untuk mencari nafkah. Ia hidup sendiri dan tinggal di rumah kerabat sepeninggalan orangtuanya yang telah lama berpulang. Sedari lahir Zaenal mengidap down syndrome. Meskipun memiliki perbedaan dengan yang lain ia tetap semangat dan berjuang menjalani hidup.

Sehari-hari, Zaenal tak kenal lelah memikul ember air untuk diantar ke rumah pembeli. Air tersebut berasal dari mata air yang jaraknya cukup jauh dari rumahnya. Panas terik dan rasa lelah menemani setiap perjuangannya. Tak jarang ia melakukan pekerjaan serabutan lain untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari  dan mewujudkan harapan memiliki rumah sendiri, mengingat upah buruh pikul yang tidak seberapa juga tidak menentu.

"Semangat.. Semangat! usaha buat makan, beli baju sama celana", ujar Zaenal dengan semangat.

Tak berkeluh meski berpeluh, senyum ceria selalu terpancar dibalik banyaknya beban yang ia pikul dan rasakan. Kebutuhan sehari-hari menjadi perjuangan utamanya saat ini, namun disamping itu impian terbesarnya adalah memiliki tempat tinggal sendiri. Zaenal menjadi sosok inspiratif yang menanggung beban kehidupan dan kekurangan dengan semangat perjuangan, walau terpancar lelah yang tak bisa disembunyikan.

Perjuangan Zaenal yang sebenarnya tidak mudah memerlukan dukungan dari kita semua.

Insan Baik, mari bersama ulurkan tangan dan bantuan agar Zaenal dapat mewujudkan harapan memiliki rumah sendiri serta kebutuhan sehari-harinya terpenuhi. Apa yang kita berikan tidak akan menjadi sia-sia dan akan menjadi tabungan bagi kita kelak. Mari buka mata dan hati kita untuk bergerak bersama memberikan bantuan terbaik untuk sesama.

 

Disclaimer: Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk pembangunan rumah dan pemenuhan kebutuhan sehari-hari bagi Zaenal. Sebagian donasi juga akan digunakan untuk menolong penerima manfaat lain yang membutuhkan dibawah naungan Amal Baik Insani.