Perkenalkan saya Ira, saya seorang Ibu rumah tangga, suami saya mendapatkan penghasilan dari berjualan di warung. Kami membutuhkan dana untuk operasi Implan Koklea anak kami yang bernama Fillia Yume Anindya.
Yume lahir dengan berat badan 2,6 Kg, ia merupakan anak kedua kami yang saat ini berusia 40 bulan. Saat lahir Yume tidak langsung menangis sehingga untuk menghindari hal-hal yang kurang baik, yume mendapat perawatan inkubator selama 2 hari.
Pada umur 2 bulan Yume didiagnosa menderita penyakit semacam Herpes (Cacar Air) yang tumbuh dibagian kepala selama 4 bulan. Sebagai orang tua, saya sempat berputus asa karena jika dilihat kondisi kepala yume tak kunjung kering
Saat berkunjung ke rumah nenek di Sijunjung, dokter kecantikan yang berada disebelah rumah mengatakan, apapun sakit kulit obatnya adalah air, cuci dengan air bersih kemudian oleskan salap benonson M. Alhamdulillah cacar air dikepala Yume berangsur membaik.
Perjuangan Yume berlanjut ketika memasuki umur 9 bulan, ia hanya baru mampu telungkup dan telentang saja, ia belum bisa duduk bahkan merangkak. Saya langsung membawa Yume konsultasi ke dokter anak.
Hasil pemeriksaan menyatakan lingkar kepala Yume dibawah garis normal, Yume pun disarankan melakukan MRI. Namun sebelumnya ia harus menjalani beberapa pemeriksaan seperti cek darah, Mata, THT, dan Fisioterapi
Untuk pemeriksaan darah dan mata tidak ada masalah, namun untuk pemeriksaan THT hasilnya kurang bagus. Telinga Yume tidak bisa mendengar seperti kebanyakan anak normal lainnya. Akhirnya Yume harus melakukan test BERA.
Hasil bera Yume 110db, saya tidak pernah berfikir akan seperti ini, kenapa Ujian ini diberikan kepada anak kecil seperti Yume. Ujian belum berhenti, hasil MRI menyatakan bahwa Yume di diagnose mengidap Brain Atrophy atau pengkerutan otak.
Brain Atrophy inilah yang menyebabkan tumbuh kembang Yume menjadi terhambat, ototnya kaku (CP spastik). Ia belum bisa duduk, berjalan hingga terganggu pendengarannya 110 desible (sangat berat).
Brain Antrhopy yang di derita Yume menyebabkan ia sering demam dan kejang maka dilakukan cek EEG, hasilnya ia harus rutin mengkonsumsi obat untuk menghindari kejang. Selain itu pengobatan seperti Fisio Terapi sudah Yume jalani dari umur 15 bulan hingga sekarang.
Dalam setahun Yume rutin menjalani perawatan dirumah sakit karna suhu badannya yang terlalu tinggi (39,5) bahkan sering kali kejang. Karena sering rumah sakit, terkadang baru masuk ruangan RS, Yume langsung balik badan dan menangis.
Saat ini Yume sudah bisa berdiri dengan berpegangan beberapa menit dengan bantuan sepatu ortopedi. Umur Yume sudah lebih dari 3 tahun, dokter Fisoterapi menyarankan untuk segera pasang alat bantu dengar Implan Koklea, agar Yume bisa lanjut terapi bicara.
Sahabat Yume saat ini membutuhkan dana untuk biaya Operasi Implan koklea. Yuk #HappyPeople bantu Yume mendengar dengan berdonasi melalui Sharing Happiness sekarang juga. Berbuat Nyata, Berbagi Bahagia, bersama Sharing Happiness!!!
Yume Ingin Mendengar
terkumpul dari target Rp 20.000.000