Mbak Ifa, Wanita Tanpa Kaki Hidupi Anaknya Dengan Berjualan Koran
terkumpul dari target Rp 75.600.000
"Semenjak suami meninggalkan kami berdua, saya harus banting tulang sendiri membesarkan dan menyekolahkan anak, apapun akan saya lakukan agar masa depan anak saya tidak seperti saya", ujar Ifa.
Tak ada satu pun orang tua di dunia ini yang ingin melihat anaknya kesusahan. Dalam kondisi apapun, ia senantiasa berjuang dan bekerja keras demi kebahagian anaknya. Seperti yang dilakukan oleh Siti Nurjanah atau yang akrab disapa Mbak Ifa, wanita penyandang disabilitas dari Malang, Jawa Timur. Mbak Ifa lahir tidak memiliki kedua kaki serta telapak tangan sebelah kiri.
Kondisi yang dialami Mbak Ifa, merupakan bawaan sejak dirinya dilahirkan. Dengan keterbatasan fisik yang dimiliki, ibu satu anak ini rela berjualan koran demi menghidupi anaknya. Ia biasa memulai aktivitas berjualannya mulai pukul 05.00 WIB hingga Pukul 09.00 WIB di pertigaan lampu merah. Terkadang, risiko bahaya mesti Mbak Ifa hadapi. Beberapa kali, Ia hampir tertabrak pada saat menjajakan Koran dagangannya.
Mbak Ifa tetap semangat menjalani hari-harinya, ia selalu menunjukkan wajah ceria walau terkadang sering diremehkan dan di-bully oleh banyak orang. “Pada saat bekerja, ada saja orang yang terkadang mengejek, mentertawakan dan bahkan membully saya. Tapi saya serahkan semuanya pada Allah. In syaa Allah saya sudah ikhlas dengan kondisi yang saya alami”, lirih Ifa dengan mata berkaca-kaca.
Penghasilan sebagai penjual Koran tidak seberapa, setiap hari Ifa memperoleh penghasilan berkisar Rp.15.000-20.000/hari. Jumlah sekecil itu pun harus dibagi antara kebutuhan makan, kontrakan dan kiriman untuk biaya sekolah anaknya yang sekarang tinggal bersama neneknya di Pasuruan. Mbak Ifa mencoba menghemat sebanyak mungkin, tak jarang Ia pun terpaksa harus berpuasa. Apalagi jika pagi turun hujan, Ifa tak dapat berjualan dan tak berpenghasilan di hari itu.
”Yang membuat Ifa berbeda dengan para difabel yang lain adalah rasa sosialnya yang tinggi. Tak jarang ia berbagi untuk anak yatim di sekitar tempat tinggalnya.”, ujar salah satu tetangga.
"Kalau ada rezeki lebih, Allhamdulillah saya selalu berbagi kepada anak yatim. Walaupun hanya sedikit, mudah-mudahan dapat membantu dan menyenangkan mereka. Saya punya mimpi untuk miliki panti asuhan yatim dan dhuafa. ", Ujar Ifa. Mbak Ifa memberikan kita semua pelajaran bahwa memberi bukan hanya bagi mereka yang sempurna, namun keterbatasannya lah yang menggerakan nuraninya.
Selain mempunyai mimpi untuk membangun Panti Asuhan Yatim, Mbak Ifa memiliki mimpi lain. Ia ingin sekali memiliki Toko Busana Muslim, agar anak semata wayangnya ini dapat hidup layak dan terus melanjutkan pendidikan.
SahabatKU, mungkin kamulah jalan rezeki untuk Mbak Ifa, agar dapat mewujudkan mimpinya memiliki usaha dan dapat menghidupi anaknya dengan layak. Klik DONASI SEKARANG dan jangan lupa sebarkan kisah ini agar lebih banyak yang bisa membantu Mbak Ifa.
Disclaimer: Dana yang terkumpul akan digunakan untuk memenuhi segala kebutuhan Mbak Ifa. Selain itu juga dipergunakan untuk para penerima manfaat lainnya yang membutuhkan, di bawah naungan Program Yayasan Sinergi Kebaikan Ummat.
Mbak Ifa, Wanita Tanpa Kaki Hidupi Anaknya Dengan Berjualan Koran
terkumpul dari target Rp 75.600.000