Sahabat, masih ingat kisah Utsman Bin Affan yang membeli Sumur Raumah milik seorang Yahudi untuk memenuhi kebutuhan air warga Madinah yang saat itu dilanda kekeringan panjang? Ya, saat itu semua sumur milik masyarakat Madinah kering, hanya ada satu sumur yang airnya selalu banyak, sumur itu milik seorang Yahudi. Untuk memenuhi kebutuhan air, umat Muslim rela berduyun-duyun mengantri demi bisa membeli air kepada orang Yahudi tersebut.
Rasulullah pun bersabda, “Wahai Sahabatku, siapa saja diantara kalian yang menyumbangkan hartanya untuk dapat membebaskan sumur itu, lalu menyumbangkannya untuk umat, maka akan mendapat surga-Nya Allah Ta’ala” (HR. Muslim)
Utsman Bin Affan langsung menyambut seruan Nabi SAW dengan membeli Sumur Raumah dengan harga sangat tinggi, yaitu 20.000 dirham. Sejak saat itu, Ustman mewakafkan Sumur Raumah untuk memenuhi kebutuhan umat Muslim, terutama masyarakat Madinah, saat ini sumur itu disulap menjadi hotel bintang lima bernama Hotel Utsman bin Affan.
MasyaAllah, wakaf yang ditunaikan 1.400 tahun lalu, keberkahannya bisa dirasakan hingga sekarang.
Inilah adalah salah satu potret kekeringan yang melanda Desa Tarunajaya, Kab. Sumedang, Jawa Barat. Secara geografis, wilayah ini terletak cukup dekat dengan Waduk Jati Gede. Air dari waduk digunakan untuk keperluan sehari-hari, seperti mencuci, mandi, hingga mengalirkan air ke sawah-sawah warga. Namun di musim kemarau seperti sekarang air Waduk Jati Gede perlahan menyusut dan warga kesulitan mendapatkan air bersih. Warga pun hanya mengandalkan air dari sumur-sumur yang jumlahnya masih terbatas.
Saat ini Indonesia Kemarau panjang sejak bulan Juli 2019 melanda hampir 92% wilayah Indonesia dan diprediksi akan menyebabkan sekitar 48 juta jiwa terdampak kekeringan.
Apakah kita tidak tergerak untuk menjadi Utsman bin Affan masa ini?
Indonesia darurat kekeringan. Mari kita tunaikan wakaf sumber air untuk daerah yang membutuhkan.
wakaf sumber air
terkumpul dari target Rp 50.000.000