17 Tahun Idap Hidrosefalus Kepala Vira Membesar
terkumpul dari target Rp 50.000.000
"Sudah 3 tahun lebih Ayahnya Vira telah meninggal dunia. Ya Tuhan sedih sekali melihat kondisi Vira anak saya tanpa sosok seorang Ayah dia berjuang untuk sembuh lawan penyakitnya, Vira terlahir dengan kondisi kepalanya besar karena penumpukan cairan pada rongga otak, sehingga otaknya terus tertekan, ia pun jadi sering kejang"
Seorang ibu tangguh ini berjuang sendirian untuk membesarkan Vira dan 3 anaknya tanpa sosok suami. Ia mencoba bertaruh nasib berjualan kerupuk jalan kaki berkeliling kampung untuk biaya berobat anaknya yang menderita penyakit besar sejak lahir.
Ibunya adalah seorang single parent, sejak melahirkan Vira 17 tahun yang mengidap penyakit Hydrocephalus sehingga saat ini belum bisa apa-apa, untuk sekedar tengkurap saja masih harus dibantu.
Tubuhnya tidak seperti anak seusianya, saat ini Vira berusia 17 tahun memang tubuhnya terlihat sekecil ini seperti bayi, tapi usianya sudah remaja, sejak lahir sudah terdapat beberapa kejanggalan yang dilihat dari fisik Vira yang sangat berbeda dengan 3 saudara kandungnya.
Kepala Vira semakin membesar dan tumbuh kembangnya juga terhambat, ia terlahir dengan kondisi kepala yang besar dan penumpukan cairan di rongga otak.
Vira nyaris tak pernah lepas dari pelukan ibunya. Ibunya pun terpaksa mengajak sang anak berkeliling berjualan kerupuk karena tidak ada yang menjaga dirumah.
Sehari-hari Ibunya memang bekerja serabutan, karena hanya itu yang bisa ia lakukan, sering sebagai pengepul rongsokan, kadang jadi tukang cuci panggilan dan lain-lain. Semua demi mempunyai tambahan buat biaya kebutuhan sehari-hari dan biaya perawatan serta pengobatan sang anak.
Walaupun dulu Vira sempat dioperasi dan dipasang selang untuk mengalirkan cairan di kepalanya. Namun, setelah itu keadaannya semakin memburuk karena biayanya terlalu mahal ketidakmampuan ibunya untuk melakukan pengobatan secara rutin pun akhirnya diputuskan agar selang tersebut dilepas saja.
Seharusnya Vira mendapat pengobatan terapi secara rutin. Tapi semenjak ayahnya meninggal 3 tahun yang lalu, ibunya tak sanggup memenuhi semua kebutuhan Vira.
Sehari paling besar mendapatkan untung dari jualan kerupuk hanya 15 ribu saja, itupun kalau laku semuanya, kalau tidak ya kadang tak bawa uang sama sekali kerumah. "Bagaimana bisa aku membawa Vira berobat dan tetap menghidupi 3 kakaknya yang lain?” -Ujar Ibunya.
Untungnya tidak seberapa, namun ibunya tetap bersyukur karena ia yakin, Insya Allah seberapapun hasilnya akan membawa keberkahan untuknya terlebih kalau ia ikhlas menjalaninya.
Kalau capek ia istirahat sejenak untuk sekedar melepas lelah dan jalan lagi jika lelahnya berkurang.
Pokoknya sekuat kaki melangkah, Ibunya dengan hati yang ikhlas sambil menggendong sang putri. Mengharap pertolongan dari sang pencipta agar dagangannya bisa laku dan bisa untuk menafkahi Vira dan kakaknya.
"Yang buatku sangat sedih, setiap saudara-saudaranya Vira yang seusianya datang dan main ke rumah, sering sekali aku lihat mata Vira berkaca-kaca. Dia pasti ingin seperti mereka, bisa bermain dan bercengkrama bersama.
"Anakku Vira sayang, semangat ya nak yang kuat yah ibu sayang kamu, semoga sebentar lagi kamu bisa segera sembuh dan semoga ada banyak dermawan yang bantu kamu lanjutkan pengobatanya..."
Sahabat, semoga berkenan ya untuk menolong putriku Vira untuk terus berobat
17 Tahun Idap Hidrosefalus Kepala Vira Membesar
terkumpul dari target Rp 50.000.000