“Sakit hati sekali waktu saya bawa Rahmat nganter kakak-kakaknya sekolah, tiba-tiba ada orang tua murid ngomong, bau ih jorok banget, udah tau kaya gitu masih aja di bawa-bawa. Saya cuma diem, sedih, ga bisa ngomong apa-apa. Padahal saya terpaksa bawa Rahmat waktu itu soalnya ga ada yang jaga di rumah,” isak Bu Ayu sambil menangis.

Seorang balita berusia 3 tahun bernama Rahmat Hidayat lahir tanpa lubang anus atau mengidap penyakit Congenital Absence, Atresia and Stenosis of Anus Without Fistula. Kondisi itu membuat Rahmat harus 3 kali operasi untuk pembuatan saluran pembuangan kotoran sementara, yang terletak di perut sebelah kirinya.

Saluran tersebut hanya ditutup plastik biasa yang direkatkan. Untuk membeli plastik medis khusus harganya 45 ribu rupiah, cukup mahal untuk orang tua Rahmat. Plastik penutup harus diganti setiap saat, jika tidak maka usus Rahmat akan mengalami infeksi.

Rahmat pun akhirnya tidak bisa tengkurap, selalu kesakitan saat buang air dan terkadang hingga mengalami pendarahan. Jika saluran pembuangan sementara bermasalah, perutnya akan semakin besar seperti yang pernah dialaminya.

Kondisi ekonomi keluarga Rahmat yang serba pas-pasan membuat orang tua Rahmat bingung bagaimana membawa Rahmat berobat ke rumah sakit.

“Kalo naik umum bisa abis 1 juta sekali kontrol, kalo sewa mobil bisa sampai 2 jutaan termasuk buat makan selama di rumah sakit,” ucap Bu Ayu.

Setiap hari ayah Rahmat, Pak Warja, bertani di tanah sempit milik pemerintah dengan hasil yang hanya cukup untuk makan. “Dulu sempat jualan cilok, tapi modalnya abis dan udah ga punya lagi,” ujar Pak Warja. Sedangkan ibu Rahmat hanya ibu rumah tangga.

Rumah mereka pun hanya terbuat dari panggung kayu dan anyaman bambu seadanya yang dibangun di atas tanah pemerintah setempat. Kondisinya reot dan banyak yang bocor. Bahkan ketika hujan besar, seringkali mereka mengungsi ke rumah kerabatnya.

SahabatKU, yuk bantu Rahmat sembuh dan modal usaha untuk orang tua Rahmat agar mereka bisa mandiri secara ekonomi!

Disclaimer: Dana yang terkumpul akan digunakan untuk biaya operasional pengobatan dan kebutuhan Rahmat, modal usaha untuk Pak Warja. Jika ada kelebihan dana akan digunakan untuk membantu dhuafa lainnya di bawah naungan Yayasan Sinergi Kebaikan Ummat.