Pak Ustaz Eden, seorang penjual jajanan anak-anak sekaligus guru ngaji, mengalami musibah. Masjid tempat beliau mengajar ditipu oleh sebuah yayasan yang mengaku ingin membantu pembangunan masjid, tetapi malah membawa kabur uang sebesar Rp20 juta setelah masjid dirobohkan.

Pak Ustaz berusia 47 tahun yang setiap hari berdagang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan menabung demi pembangunan masjid bersama warga satu RW. Beliau Jualan dengan hasil hanya 50rb dan memang harus di sisihkan untuk pembangunan masjid dan makan keluarga. 

Selama Masjid belum berdiri beliau sengaja memindahkan pengajian untuk bisa mengaji ke rumahnya. Mau itu pengajian anak kecil ataupun ibu-ibu. Maka dari itu Pak ustadz ini berjuang sangat keras karena Pak Ustadz ingin jamaah nya nyaman dan memiliki masjid untuk ibadah.

Kejadian ini terjadi 2 tahun lalu, sekelompok orang datang menawarkan bantuan dan minta masjid dirobohkan dahulu. Setelah roboh, orang tersebut meminta uang DP sebesar 20jt. Setelah diberikan mereka menghilang. Masyarakat kemudian berjuang kembali untuk menyelesaikan pembangunan sebelum bulan Ramadhan tiba.

Kejadian ini terjadi di sebuah kampung kecil tempat Pak Ustaz tinggal dan mengajar. Masjid yang menjadi pusat kegiatan ibadah masyarakat menjadi korban penipuan.

Sekelompok orang tersebut melakukan penipuan dengan modus ingin membantu pembangunan masjid. Mereka meminta masjid dirobohkan terlebih dahulu sebelum memberikan bantuan. Setelah itu, mereka meminta uang DP sebesar 20 juta dan menghilang tanpa jejak.

Meskipun tertipu, Pak Ustaz dan masyarakat tidak menyerah. Mereka kembali mengumpulkan dana dengan menabung secara sukarela dan bergotong royong membangun masjid. Dengan kerja keras dan kebersamaan, akhirnya masjid berhasil dibangun kembali tepat sebelum bulan Ramadhan, menjadi simbol kekuatan dan ketulusan masyarakat.

#TemanBerbagi masjid ini sudah 2 tahun lamanya belum bisa terbangun kembali. Warga sudah berusaha mencari dana untuk melanjutkan pembangunan ini. Ustadz Eden ini merupakan salah satu sosok yang sama berjuangnya untuk menyisihkan dana swadaya bersama warga untuk membuat masjid ini bisa berdiri kembali.