Jual Sapu Lidi Dihari Tua Demi Sesuap Nasi
terkumpul dari target Rp 63.218.000
Dengan tubuh gemetar Mak Sanah memungut daun kelapa yang terjatuh untuk dijadikan sapu lidi demi sesuap nasi.
Disaat orang tua seusianya sedang menikmati masa tuanya, Mak Sanah (51) masih bekerja keras untuk menghidupi dirinya sendiri dengan membuat sapu lidi dari butiran daun kelapa yang terjatuh. Meskipun fisiknya sudah renta dan pendengarannya sudah berkurang, Mak Sanah tak ingin membebani anaknya dengan kehadirannya.
"Kanggo diri jeung keluargana oge sesah putra-putra emak mah. Upami emak teu milari nyalira, bade tuang kumaha,” ungkap Mak Sanah.
Harga sapu lidi yang Mak Sanah buat dijual Rp2.000 per ikat. Dalam satu minggu, Mak Sanah hanya bisa buat 3 ikat sapu lidi. Kurang lebih penghasilan Mak Sanah hanya Rp6.000 per minggu.
Untuk makan Mak Sanah mengandalkan dari anaknya yang bekerja sebagai buruh tani dengan penghasilan yang tidak menentu. Itupun jika ada tetangga yang memerlukan jasanya ke sawah. Jika tidak ada, anak Mak Sanah ikut membantu jualan sapu lidi.
Jika tidak ada sapu yang terjual, Mak Sanah harus ke kebun meminta daun singkong ke tetangga untuk dimasak pada hari itu. Hidupnya serba terbatas, namun Mak Sanah tidak ingin membebani anaknya dan ia tak ingin menyerah mencari nafkah untuk dirinya sendiri.
Mak Sanah adalah salah satu dari ribuan lansia yang saat ini sedang berjuang melawan kesulitan ekonomi dimasa tuanya. Yuk bantu Mak Sanah punya modal usaha agar hidupnya lebih baik, klik DONASI SEKARANG.
Disclaimer: Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk modal usaha pembuatan warung dan kebutuhan Mak Sanah sehari-hari. Selain itu akan digunakan untuk para penerima manfaat lainnya dibawah naungan Yayasan Sinergi Kebaikan Ummat
Jual Sapu Lidi Dihari Tua Demi Sesuap Nasi
terkumpul dari target Rp 63.218.000