Bantu Uais Berjuang untuk Sembuh
terkumpul dari target Rp 50.000.000
“Rasanya sakit dan sedih mendengar anak tunggal saya menderita ginjal bocor. Saya bingung mau mencari uang kemana agar anak saya bisa berobat. Saya orang tua tunggal, kami ditinggalkan ayah U'ais sejak usia U'ais masih 2 bulan dan sampai sekarang tidak ada tanggung jawab sebagai ayah,” kata ibu Ayu.
Awalnya ibu Ayu mengira bahwa anaknya gemuk dan sehat karena nafsu makannya baik. Namun kemudian selama satu hari satu malam U'ais tidak bisa buang air besar dan tidak pipis. Lalu ibunya langsung membawa U'ais ke Rumah Sakit untuk melakukan tes lab dan cek urin. Dari tes tersebut ternyata U'ais positif Syndrome Nefrotik Resistend Steroid (ginjal bocor).
Setelah diketahui menderita bocor ginjal, U'ais harus langsung menjalani rawat inap namun karena saat itu ibu Ayu sama tidak ada uang untuk pegangan selama rawat inap di Rumah Sakit, akhirnya ibu Ayu diperintahkan membawa U'ais pulang ke rumah. Kesana kemari ibu Ayu mencari pinjaman agar anaknya bisa segera dirawat namun ibu Ayu belum juga mendapatkan kredit.
Hingga akhirnya ibu Ayu merelakan satu-satunya emas yang dia punya untuk dijual. Dan beruntungnya, ada orang baik yang membantu U'ais sehingga bisa segera menjalani rawat inap selama 18 hari di Rumah Sakit Kartika Husada Pontianak.
Bulan April 2022 kondisi U'ais benar-benar mengkhawatirkan. Seluruh tubuh membengkak dari ujung kaki, bahkan alat kelamin U'ais pun sangat bengkak. U'ais pun selalu menangis karena merasakan sakit di seluruh tubuhnya. Saat itu U'ais menjalani kembali rawat inap selama 1 bulan namun belum juga membaik. Akhirnya U'ais dirujuk ke RSCM di Jakarta karena keterbatasan alat di RS. Soedarso Pontianak.
Sedihnya ada masalah besar yang bisa menghambat pengobatan U'ais yakni Biaya. Apalagi saat ini ibu Ayu hanya orang tua tunggal dan tidak bisa bekerja lagi karena harus merawat U'ais. Karena ibu Ayu tidak memiliki biaya untuk ke Jakarta terpaksa ibu Ayu dan U'ais bertahan di RS.Soedarso selama 2 bulan 7 hari dan akhirnya U'ais baru dibawa ke Jakarta pada awal September 2022. Untuk biaya ke Jakarta pun dibantu oleh sanak Saudara dan orang tua ibu Ayu.
Saat ini U'ais masih sering menjalani transfusi albumin karena albuminnya sering turun hingga 0,9 gr/dl yang seharusnya 4,0-5,8 gr/dl. U'ais juga kemungkinan akan menjalani kemoterapi, namun saat ini masih dalam observasi dokter. Ibu Ayu berharap bisa menjalani pengobatan dengan lancar tanpa terhalang biaya.
Jerit kesakitan U'ais dan bengkak di tubuhnya begitu memilukan hati, bahkan hingga matanya tak bisa terbuka karena kelopaknya membengkak. Tak bisa dibayangkan saat U'ais harus tertunda kemoterapi, berarti akan semakin lama U'ais menderita.
Sahabat, mau kah bantu U'ais berobat hingga sembuh dan bisa berkumpul kembali bersama keluarga di Pontianak?
Bantu Uais Berjuang untuk Sembuh
terkumpul dari target Rp 50.000.000