Bantu Tukang Sol Sepatu dan Anaknya Bertahan Hidup
terkumpul dari target Rp 50.000.000
Terik panas matahari dan pantulan aspal tak meluluhkan semangat Pak Asep Hidayat (44 tahun) untuk mencari rezeki. Dengan menggendong putri tercintanya Aisyah (6 tahun), pak Asep terus berjalan menawarkan jasa sol sepatunya.
Kakinya menahan rasa sakit, berkeliling sambil jalan kaki membawa alat berat sejauh 10 km dan menggendong putri tercintanya.
"Bapak sudah keliling dari pagi sampai malam, jalan kaki jauh sekali tapi belum ada satu pun yang panggil. Kaki sampai bengkak, tapi bapak tetap lanjut sampai badan bapak nggak kuat. Soalnya kalau hari ini bapak nggak dapat uang, kasian Aisyah mau makan apa." Ungkap Pak Asep
Hujan deras membasahi tubuh, kaki penuh luka. Pak Asep terus melangkahkan kakinya sambil membawa alat sol dan menggendong putri tercintanya.
Bapak bertahun-tahun menjadi tukang sol sepatu. Pada eranya, profesi ini banyak dicari orang untuk memperbaiki sepatu atau sandal.
Namun kini jasa tukang sol sepatu tak banyak dicari orang, bahkan hampir punah. Bahkan pak Asep sering dibayar seikhlasnya.
"Kalau ada yang nanya, harganya berapa? Bapak cuma jawab, seikhlasnya juga nggak apa-apa. Dikasih 10ribu aja bapak sudah sujud syukur." Ucap pak Asep
Hal yang terpenting bagi bapak putri tercintanya bisa makan dan sekolah dengan layak.
Meski hujan dan petir, bapak tetap berjalan menawarkan jasa sol sepatunya sambil menahan sakit pada tubuh dan kakinya.
Sahabat, setelah membaca cerita Pak Asep mengingatkan betapa beratnya perjuangan ayah. Karena Pak Asep tak tega meninggalkan putrinya sendirian di rumah ia menggendong putrinya berjalan puluhan kilo tak peduli panas atau hujan yan akan dilewatinya. Ayo kita patungan kebaikan untuk membuatkan warung di rumahnya agar Pak Asep tak perlu jalan puluhan kilo lagi dan tetap bisa bersama putrinya.
Bantu Tukang Sol Sepatu dan Anaknya Bertahan Hidup
terkumpul dari target Rp 50.000.000