Tetap Jualan Keliling Meski Sering Kejang dan Sulit Jalan
terkumpul dari target Rp 67.500.000
Meski tertatih dan sering kejang, Pak Ade tetap jualan sapu lidi keliling kampung dengan harga Rp10.000 per lidi, kadang jika ada yang nawar Rp5000 pun Pak Ade kasih.
3 tahun lalu saat Pak Ade jualan, tiba-tiba sakit epilepsinya kambung hingga Pak Ade jatuh ke tumpukan sampah yang sedang dibakar. Kaki kanannya masuk ke dalam api dan terbakar cukup lama. Sampai sekarang kakinya jadi cacat dan sulit untuk berpijak karena luka bakarnya mengkerut.
"Udah sering suami saya sakitnya kambuh. Dalam sebulan pasti ada satu atau dua kali tiba-tiba kejang. Dua minggu lalu dia dianter pulang sama orang yang liat suami saya kejang di pinggir jalan. Orangnya bawa suami saya ke puskesmas dan setelah sadar dianter pulang dan ngasih uang juga," cerita Bu Omah istri Pak Ade.
Selain kesulitan membawa dagangannya karena harus sambil memegang tongkat bantu jalan, dagangannya pun semakin kurang laku. Kalaupun laku seluruhnya Pak Ade hanya dapat sekitar Rp50.000.
"Saya kalo jualan suka bekel nasi sama sambel dan kerupuk juga air minum dari rumah. Kalo kemaleman di jalan biasanya tidur di masjid atau mushola atau pos ronda, yang seketemunya saja," ucap Pak Ade mengisahkan perjuangannya.
Himpitan ekonomi membuat Pak Ade belum pernah obati epilepsi dan luka bakarnya, hanya pengobatan kampung alakadarnya. Padahal kondisinya bahaya dan bisa mengancam jiwanya.
Insan Baik, yuk temani perjuangan Pak Ade agar bisa berobat dan perbaiki kondisi ekonominya agar lebih baik!
Disclaimer: Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk modal usaha dan pengobatan Pak Ade. Jika terdapat kelebihan dana akan digunakan untuk penerima manfaat dan program sosial kemanusiaan lainnya di bawah naungan dan pendampingan Yayasan Amal Baik Insani.
Tetap Jualan Keliling Meski Sering Kejang dan Sulit Jalan
terkumpul dari target Rp 67.500.000