Traktir Makan Buka Puasa untuk Lansia Dhuafa
terkumpul dari target Rp 50.000.000
Rasulullah SAW. bersabda, “Barangsiapa yang memberi makan kepada seorang mukmin, sehingga dapat mengenyangkannya dari kelaparan, maka Allah akan memasukkannya ke dalam salah satu pintu surga yang tidak dimasuki oleh orang lain kecuali oleh orang-orang sepertinya.” (HR. Thabrani)
Sudah 1 tahun lebih Pak Awaw (66) tinggal di panti jompo. Beliau tidak pernah dikunjungi oleh keluarganya dan saat ini sedang menderita stroke. Badannya kaku, sulit beraktifitas, namun masih bisa berbicara.
Hidupnya sebatang kara dan tidak tahu harus pergi ke mana. Akhirnya Pak Awaw dirawat di panti meskipun sangat sederhana dan seadanya. Tak hanya Pak Awaw, banyak juga lansia lainnya yang jarang dikunjungi keluarga dan sakit-sakitan.
Lalu ada Mbah Kaliyem (84) yang sehari-hari hanya bisa makan sepiring nasi dengan rebusan daun salam yang dibumbui sebagai lauknya. Mbah Kaliyem menggantungkan hidupnya dengan menerima perbaikan payung dan termos dengan penghasilan Rp8.000 – 10.000 sehari.
Di sudut pelosok lain, ada Mbah Kinah (70) sang pembuat tikar anyaman dengan penghasilan 100 – 150 ribu per bulan. Bahkan jika tidak ada pesanan Mbah Kinah tetap mengayam tikar agar kapan saja bisa langsung jual tikar. Seringkali Mbah Kinah merasa sakit dan pegal karena duduk terlalu lama. Mirisnya, Mbah Kinah jarang makan daging dan hanya makan nasi tiwul pakai lauk seadanya.
Hidup dengan segala keterbatasan membuat mereka sulit memenuhi kebutuhan pokok seperti makan. Banyak dari mereka yang mengganti beras dengan bahan lain atau mengkonsumsi beras tanpa lauk pauk bergizi yang penting untuk kesehatan mereka.
Di bulan Ramadhan ini, banyak dari para lansia ini yang masih semangat menjalani puasa. Yuk berbagi kebahagiaan dengan para lansia dhuafa agar mereka bisa berbuka puasa dan sahur dengan makanan yang cukup!
Traktir Makan Buka Puasa untuk Lansia Dhuafa
terkumpul dari target Rp 50.000.000