Terusir Lansia Stroke Hidup Dijalanan Dengan Memulung
terkumpul dari target Rp 50.000.000
“Bapak mah indit we ti dieu, era ku batur da bapa mah teu bisa deui nanaon (Bapak pergi saja dari sini, malu sama orang lain karena bapak tidak bisa melakukan apa-apa)”
Itulah kalimat yang terasa bagaikan petir di siang bolong bagi abah Jana (67) setahun yang lalu. Saat ini ia terpaksa tinggal di jalanan, ia tak tahu harus pergi ke mana. Sebelum ia terkena stroke yang menyebabkan tubuh bagian kirinya lumpuh, ia bekerja sebagai tukang bangunan.
Namun semua berubah saat ia menderita stroke 2 tahun yang lalu. Kesedihannya semakin bertambah saat ia terusir dari rumahnya sendiri tanpa tahu harus kemana ia pergi.
Dengan kondisi tubuhnya yang seperti saat ini, abah Jana harus berusaha untuk tetap hidup. Meski harus menyeret kaki kirinya dan hanya mengandalkan tangan kanannya, abah Jana berusaha untuk mencari rongsokan agar bisa ia jual demi bertahan hidup.
Uang itu akan ia kumpulkan untuk bisa makan dan membeli obat. Ia hanya bisa mendapatkan uang sebesar Rp7000 setiap harinya dari hasil mengumpulkan rongsokan. Hal itu tak lepas dari kondisi tubuhnya yang memiliki gerakan terbatas.
Abah Jana terpaksa tidur di sebuah pos kamling bekas yang tidak terpakai lagi, karena ia tak mempunyai tempat untuk ia tinggali setiap hari. Setiap menjelang malam, abah Jana akan segera menuju tempat itu untuk sekedar melepas lelah di malam hari.
Ia takut keberadaannya akan mengganggu orang lain jika ia tinggal di sana saat siang hari, karena itu saat pagi menjelang ia akan membereskan tempat itu dan segera pergi menyusuri jalanan. Meskipun ia sudah mendapatkan izin untuk tinggal sementara di sana dari warga sekitar, ia tetap berusaha untuk tidak mengganggu kenyamanan warga di sana.
Untuk makan kadang ada orang baik yang memberi makanan ataupun pakaian walaupun seringnya Abah hanya makan satu kali sehari, bahkan tak jarang abah bertahan hanya dengan minum air putih saja
Abah jana berharap suatu saat nanti ia bisa kembali sembuh dan bisa bekerja seperti sedia kala. Karena itulah ia tak berhenti mencoba membeli obat sebisanya agar membantu penyembuhannya.
Abah Jana pun berharap mempunyai tempat untuk tinggal agar tak lagi merepotkan orang lain. Ia tak ingin keberadaannya membuat orang lain menjadi tidak nyaman.
Insan Baik, apa yang terjadi pada abah Jana saat ini adalah hal yang sangat berat untuk Ia hadapi seorang sendiri. Abah Jana membutuhkan uluran tangan dari kita semua agar ia bisa tetap hidup dan mendapatkan penghidupan yang layak.
Insan Baik, mari kita bersama-sama membantu abah Jana agar ia bisa kembali sembuh dan mendapatkan pekerjaan yang lebih baik baginya. Berapapun yang kita berikan akan begitu terasa sangat berharga bagi abah Jana.
Disclaimer: Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk upaya penyembuhan abah Jana dan kebutuhan sehari-hari abah Jana. Donasi juga akan digunakan untuk abah Jana memperoleh tempat tinggal yang layak sehingga ia tak lagi harus tinggal di jalanan. Sebagian donasi yang terkumpul akan digunakan untuk membantu saudara lain yang membutuhkan dibawah binaan Yayasan Amal Baik Insani
Terusir Lansia Stroke Hidup Dijalanan Dengan Memulung
terkumpul dari target Rp 50.000.000