TOLONG ! Kanker Mata Gerogoti Tubuh Kecil Chika
terkumpul dari target Rp 85.000.000
"Kenapa Mata Cika seperti ini mamah, sakit sekali mamah, sakit mamah. Cika janji gak main HP lagi Mah tapi sembuhin mata cika nya"
Tangisan terdengar tanpa henti ketika kami pertama kali menemui Chika (4). Ia terus menangis menahan rasa sakit dalam pelukan ibunya Euis (26).
Ibu Euis tak pernah menyangka bahwa kondisi anaknya akan memburuk sedemikian cepat hanya dalam waktu satu bulan saja. Gejala awal yang dirasakan oleh Chika pada awalnya hanyalah rasa gatal biasa saja di bagian mata sebelah kirinya. Proses ini berlangsung cukup lama sehingga ibunya merasa khawatir dan memutuskan membawanya ke dokter.
Saat itu Chika menerima pengobatan awal berupa obat tetes mata. Sayangnya tak ada kemajuan atas usaha ibu Euis untuk mengobati anaknya, malah sejak saat itu mata Chika terlihat menunjukan bercak kemerahan pada bagian sklera matanya.
Kondisi mata Chika tak kunjung membaik dan terus membengkak hingga kembali ibu Euis memeriksakan kondisi anaknya tersebut. Ia sangat terkejut mengetahui anaknya harus dirujuk ke rumah sakit khusus mata di Ibukota provinsi karena di diagnosa terkena kanker.
Ibu Euis yang kesehariannya menjadi seorang pedagang lauk pauk keliling tentu hanya memiliki penghasilan yang tak terlalu besar. Suaminya Kartim (52) hanya bekerja sebagai buruh serabutan yang juga tak memiliki penghasilan yang jelas.
Kondisi ini tentu sangat berpengaruh pada proses pengobatan Chika yang terhambat akibat kondisi perekonomian mereka yang tidak cukup baik saat ini. Untuk menuju ke fasilitas kesehatan saja mereka harus menempuh jarak yang cukup jauh dengan ongkos yang cukup besar bagi mereka.
Hal itu kadang memaksa mereka untuk menekan biaya sehari-hari mereka agar bisa menyisihkan uang untuk membawa anak mereka ke fasilitas kesehatan terdekat. Untuk bisa membawa anaknya berobat terkadang ibu Euis harus merelakan dirinya tidak makan demi biaya pengobatan anaknya itu. Ia dan suaminya lebih mengutamakan anak-anaknya agar tidak harus menahan lapar seperti mereka. Semua ia lakukan demi kesembuhan Chika yang sangat ia sayangi.
Saat kami bertanya akan keinginannya, ibu Euis tak memiliki harapan lain selain ingin melihat anaknya sembuh. Ia tak tahan melihat penderitaan Chika menahan rasa sakit yang teramat sangat akibat kondisi matanya. Entah sudah berapa malam mereka terkadang tak bisa tidur walau hanya sekejap demi menemani anaknya yang kesakitan sepanjang malam.
Chika yang sering terbangun saat malam hari akibat rasa sakit yang tiba-tiba ia rasakan hanya bisa menangis tanpa henti. Demikian pula dengan ibunya yang akhirnya hanya bisa menangis melihat kondisi anaknya seraya berupaya menenangkan dan memberi semangat kepada anaknya agar tidak menyerah pada penyakitnya. “ Kamu pasti sembuh nak... Yang sabar ya sayang...” ucapnya seraya menahan tangisnya. Entah berapa kali kalimat itu ia ucapkan beserta do’a yang ia selalu panjatkan kepada Yang Maha Kuasa agar anaknya diberikan kesembuhan dan diberikan pertolongan yang entah darimana dan bagaimana.
Insan Baik, mari bersama-sama kita bantu meringankan rasa sakit yang Chika rasakan. Mari bantu Chika agar ia bisa segera menjalani operasi mata agar ia bisa kembali bermain dan tertawa seperti anak-anak sebayanya. Uluran tangan kita sangat dinantikan oleh Chika dan ibu Euis beserta keluarganya agar kebahagiaan dapat kembali hadir ditengah keluarga mereka.
Disclaimer : Disclaimer: Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk biaya pengobatan Chika, modal usaha serta untuk penunjang kebutuhan chika lainnya. Sebagian donasi juga akan digunakan untuk penerima manfaat lainnya serta implementasi program dibawah naungan Amal Baik Insani.
TOLONG ! Kanker Mata Gerogoti Tubuh Kecil Chika
terkumpul dari target Rp 85.000.000