Mata kiri Altalarik semakin hari semakin membesar dan menyiksa. Haruskah Ia menahan sakit di usia sekecil ini?

Altalarik baru berusia 2 tahun, usia dimana anak-anak biasanya sedang aktifnya bermain. Namun, Altalarik justru harus melewati hari-harinya dengan rasa sakit luar biasa di matanya. Mata kirinya membengkak, nyeri, dan kini pandangannya mulai menghilang.

Awalnya Altalarik sering demam dan muntah dibawa berobat dan sembuh. Kondisi tersebut terus berulang selama kurun waktu 3 bulan. Lalu timbul bitnik merah pada mata kiri, yang awalnya dikira hanya iritasi. Namun bukannya membaik, matanya semakin membesar dan terasa sangat menyakitkan. Altalarik disarankan untuk melakukan pemeriksaan Ct-Scan namun karena kondisi pada saat itu Altalarik belum memiliki BPJS dan sang ibu sudah tidak memiliki biaya lagi, pengobatan pun tertunda.

Hingga akhirnya, mata Altalarik kian membesar sampai membuat bola matanya nyaris keluar. Sang ibu memutuskan membawa Altalarik ke rumah sakit dengan nekat menjual handphone dan meminjam uang ke saudara.

Hasil diagnosa menunjukan bahwa Altalarik harus menjalani kemoterapi dan operasi untuk mengangkat benjolan ganas yang bersarang di matanya.

“Saya pengen Al cepat sembuh dan tumbuh seperti anak-anak lainnya, saya sedih kalau melihat dia terus menerus merasakan kesakitan” –tangis ibu al.

Sahabat, Altalarik hanya berjuang bersama ibunya. Sang ibu sudah tidak bekerja karena harus rawat dan temani pengobatan Altalarik. Mari bersama kita bantu Altalarik agar bisa terus berjuang. Setiap donasi yang kamu berikan bisa membantu Altalarik menjalani kemoterapi dan mengangkat rasa sakit yang ia tanggung setiap hari.