
Tolong Lansia Sebatang Kara Kelaparan Di Gubuk Reyot
terkumpul dari target Rp 30.000.000
Di usia 71 tahun, Abah Niang masih harus memulung demi bertahan hidup. Ia tinggal sendirian di sebuah gubuk kecil dari bilik kayu dan terpal. Rumah yang ia bangun sendiri itu bocor di mana-mana, bahkan tak punya kamar mandi. Untuk mandi dan mencuci, Abah harus berjalan ke sungai.
Tak hanya kondisi tempat tinggal yang memprihatinkan, Abah juga mengalami gangguan kejiwaan sejak kecil. Kadang ia sulit diajak bicara dan emosinya tidak stabil. Meski begitu, Abah tetap berusaha mandiri dengan memulung dan berkebun kecil di lahan milik tetangganya. Namun penghasilannya hanya cukup untuk beli kopi atau telur.
Kondisi kesehatan Abah terus menurun. Pendengarannya mulai melemah, penglihatannya kabur, dan tubuhnya makin rentan sakit karena tinggal di tempat yang tidak layak. Ia menolak bantuan renovasi rumah dari warga karena merasa tidak nyaman, padahal gubuknya bisa roboh sewaktu-waktu. Sementara bantuan dari pemerintah dan warga sekitar tidak selalu cukup untuk kebutuhan sehari-harinya.
#SonatAksi Saat ini Abah sangat membutuhkan bantuan berupa sembako, perbaikan tempat tinggal, serta modal untuk membeli lahan agar ia bisa berkebun dan mandiri. Uluran tanganmu bisa jadi penyelamat untuk Abah yang kini hidup tanpa keluarga dan tanpa sandaran. Yuk, bantu Abah bertahan dan hidup lebih layak dengan cara;
1. Klik tombol “DONASI SEKARANG”;
2. Masukkan nominal donasi;
3. Pilih metode pembayaran GoPay atau transfer Bank (transfer bank BNI, Mandiri, BCA, BRI, BNI Syariah, atau kartu kredit) dan transfer ke no. rekening yang tertera;
4. Dapatkan laporan melalui email.

Tolong Lansia Sebatang Kara Kelaparan Di Gubuk Reyot
terkumpul dari target Rp 30.000.000