Ada sebuah musola yang letaknya di wilayah terisolir. Konon katanya disebut juga sebagai Dusun Miskin, karena tak pernah tersentuh oleh pembangunan dan akses publik.

Musola ini dibangun pada tahun 1996 dengan swadaya masyarakat. Namanya Mushola Jabal Nur, tepatnya teletak di Dusun Pesirengan, Kecamatan Suwela, Lombok Timur, NTB.

Bangunan ini sudah rusak selama 15 tahun, karena hanya menggunakan material sederhana. Sekarang kondisinya pun memprihatinkan. Warga harus shalat dengan lantai semen kasar, tidak ada dnding. Hanya dilindungi oleh atap asbes dan tiang kayu lapuk.

Ukuran yang tidak besar, membuat musola ini hanya bisa digunakan oleh 20 orang. Sedangkan warga di sini berjumlah 17 KK. Tidak bisa digunakan untuk Shalat Jumat. Kalau mau shalat Jumat harus menempuh perjalanan sejauh 3 Km.

3 Km menuju masjid terdekat ini sangat jauh bagi warga, karena tak semuanya memiliki kendaraan. Jadi mayoritas tidak pernah Shalat Jumat, sedih. Belum lagi jalan setapak yang berbatu dan menanjak sulit untuk dilewati dengan berjalan kaki.

Tak hanya kondisi musolanya yang memprihatinkan, tapi juga rutinitas ibadah warga di sini. Masih banyak dari warga di sini yang jarang shalat lima waktu. Belum pernah ada TPQ, kebanyakan dari anak-anak tidak bisa mengaji. Mereka tidak pernah menyentuh iqro maupun Al Quran.

Bukan hanya musola yang mereka butuhkan, tapi juga dai. Agar saat musola ini terbangun kegiatan keagamaan bisa hidup. Anak-anak bisa belajar mengaji dan menjadi penerus mengurus musola.

Selama ini warga juga tak mampu memperbaiki musola. Jarak dari dusun ke kota sejauh 32 Km, membuat biaya bahan material mahal. Mereka tak ada biaya sebanyak itu. 

Selain itu, masyarakat di sini juga minim pengetahuan tentang sanitasi. Tidak ada MCK di sini, kalau buang air selalu ke tanah atau kali kering. Sejak dulu daerah ini sangat tandus dan mengalami kekeringan panjang. Jadi tak banyak air yang bisa mereka gunakan. Jika butuh air harus beli dari tangki keliling.

Ya Allah, bukankah menyedihkan kondisinya? Sudah jauh dari peradaban, tak mampu pula dan jauh dari pengetahuan. Apalagi kegiatan keagamaan tidak sebanyak kita di kota.

Sobat, jangan sampai mereka terisolir terlalu lama. Maukah kamu jadi salah satu orang baik yang membantu mereka?