
Lansia Rawat Cucu Yang Memiliki Keterbelakangan Mental
terkumpul dari target Rp 50.000.000
*Tubuh lemah itu ia paksa kuat bekerja, menjajakan gorengan demi sesuap nasi untuk bertahan hidup bersama cucunya yang memiliki keterbelakangan mental.*
Dulu Dede adalah anak normal seperti anak lainnya,walaupun agak sedikit berbeda dengan anak-anak pada umumnya. Namun semenjak ditinggalkan oleh kedua orang tuanya, Dede menjadi anak pendiam dan memiliki rasa ketakutan yang mendalam bila bertemu dengan orang lain. Disitulah Nek Mamas (68 tahun) merasa kasian dan mengambil Dede untuk dirawat oleh dirinya sekaligus diangkat sebagai Cucunya sendiri.
*"Dulu nenek menemukan Dede sedang menangis seorang diri, nenek tidak tega melihatnya. Akhirnya nenek bawa dan diangkat sebagai cucu nenek sendiri..."* ~Ungkap Nek Mamas sambil memegang tangan dede.
*"Nenek kelaparan pun nggak jadi masalah. Asal Dede cucu nenek bisa terisi perutnya. Maafkan nenek hanya bisa kasih makan seadanya ya De..."* ~Lanjutnya
*Seringkali Nenek menangis setiap malam. Membayangkan jika dirinya tiada, siapa yang mau mengurus Dede cucunya. Apalagi Dede memiliki keterbelakangan mental.*
Disaat kondisi tubuh nenek semakin renta dan sering sakit-sakitan, beliau harus menjadi tulang punggung keluarga. Sebab sang suami telah menghadap sang khalik beberapa tahun lalu.
Sakit disekujur tubuh tidak dipedulikan Nek Mamas, dengan langkah pelan nenek membawa tampah yang berisi gorengan dagangannya. Dan menawarkannya kepada setiap orang yang ditemuinya dijalan.
Dibawah terik matahari yang menyengat, nenek terus melangkahkan kakinya. Sawah dan lembah disusuri dengan penuh keyakinan. Rumah demi rumah didatangi dengan harapan ada yang mau membeli dagangannya.
Tak banyak yang bisa Nenek dapatkan dalam setiap harinya. Jika beruntung, nenek bisa mendapatkan keuntungan Rp.20 ribu. Namun adakalanya dagangan nenek tidak laku sama sekali. Sehingga nenek harus pulang dengan tangan hampa.
Setelah pulang berdagang, nenek pun harus mengurus peliharaan kambing dan bebek peninggalan mendiang suaminya bersama dede. Karena hanya ini harta yang mereka miliki saat ini.
Dede pun ikut membantu membersihkan rumah, mencari kayu bakar dan mencari rumput ditemani Nek Mamas. Bahkan adakalanya tetangga menyuruh Dede untuk ke sawah, namun itu pun tidak setiap hari.
*"Dulu pernah nenek makan nasi basi karena sedang sakit jadi tidak bisa jualan, hati nenek sakit melihat Dede harus makan nasi basi. Tapi nenek tidak bisa berbuat apa-apa. Yang bisa nenek lakukan terus berdoa agar diberi kekuatan dan segera diberi kesembuhan agar besok bisa jualan lagi..."* ~Ungkap Nenek Mamas sambil berkaca-kaca
Akhirnya Nenek pun terpaksa maksain diri untuk mengolah singkong menjadi opak dan oyek agar bisa dijual dan hasilnya dibelikan beras.
Sahabat kebaikan, perjuangan Nek Mamas begitu luar biasa. Ditengah usianya yang sudah renta masih sanggup berjuang untuk cucunya yang yatim piatu. Kita bisa menemani Nenek Mamas dan Dede dengan menyisihkan sebagian rezeki yang kita miliki, agar bisa hidup dengan layak.

Lansia Rawat Cucu Yang Memiliki Keterbelakangan Mental
terkumpul dari target Rp 50.000.000