Berbagi Takjil dan Makanan Buka Puasa untuk Dhuafa
terkumpul dari target Rp 50.000.000
Pasti banyak orang yang sering mengalami kondisi saat sedang puasa dan menjelang berbuka puasa tapi masih di jalan, entah itu macet, terjebak lampu merah, atau baru pulang kerja. Bagaimanapun kondisinya, kita tetap dianjurkan untuk segera membatalkan puasa.
Seperti Abah Carwi (60) yang sehari-hari bekerja jadi tukang parkir di SPBU. Beliau biasanya kerja dari jam 5 pagi sampai 9 malam. Meski memiliki keterbatasan fisik, Abah Carwi tetap semangat mencari nafkah dan melaksanakan puasa. Abah Carwi bercerita, saat bulan Ramadhan biasanya volume kendaraan di SPBU meningkat, apalagi saat arus mudik melalui jalur pantura. Hal ini membuat Abah Carwi harus bekerja lebih ekstra, namun kondisi fisiknya pun menurun.
Cerita lain datang dari mereka yang memiliki keterbatasan ekonomi. Setiap Ramadhan datang, hal yang paling mereka rasakan adalah “Hari ini bisa saur dan buka puasa atau tidak?” Karena untuk makan sehari-hari pun mereka sangat kesulitan.
Sambil jalan terpincang-pincang, Pak Sulaeman atau lebih dikenal dengan Pak Sule memegang tongkat kayu tua dan jalan kaki menyusuri jalan setapak yang licin dan terjal sejauh 15 kilometer sejak subuh sampai sore hari dengan pengasilan tak tentu. Apalagi istrinya pun disabilitas (tidak bisa bicara), jadi hanya menunggu Pak Sule di gubuk tua mereka.
Para pejuang nafkah lainnya pun memiliki cerita yang sama. Seharian di jalanan mencari pelanggan agar dagangannya laku demi sesuap nasi untuk diri dan keluarganya.
Perjuangan ini dirasakan oleh Mbah Sukirman (68) yang sering duduk berjam-jam sambil tertunduk lesu di taman Kota Bandung, menunggu ada anak-anak yang naik odong-odongnya. Penghasilan Mbah Sukirman paling banyak 30 ribu sehari. Bahkan tak jarang pulang dengan tangan kosong. Istrinya sudah sakit-sakitan dan tak bisa membantu Mbah Sukirman.
SahabatKU, yuk ikut berbagi bersama Kebaikan Ummat di bulan Ramadhan penuh berkah ini kepada orang-orang yang membutuhkan di sekitar kita!
Disclaimer: Dana yang terkumpul akan digunakan untuk pembagian Takjil dan Es Teh Manis, makanan berbuka Puasa bagi para Dhuafa, Yatim, Lansia, Musafir, dan Pejuang Nafkah Jalanan lainnya. Jika ada kelebihan dana akan digunakan untuk Operasional Warung Nasi Kebaikan 100% Gratis Tanpa Syarat, dalam rangka memenuhi pangan Dhuafa.
Berbagi Takjil dan Makanan Buka Puasa untuk Dhuafa
terkumpul dari target Rp 50.000.000