Peduli Anak Pejuang Kesembuhan Bersama YSAS
terkumpul dari target Rp 70.000.000
Peduli Kebutuhan Anak-Anak Pejuang Kesembuhan Melalui Program Support Visite Yayasan Sahabat Ayah Sarah
Ashalina (5 tahun) anak dampingan YSAS berjuang sembuh dari Kanker Rhabdomyosarcoma
Ashalina Putri atau yang biasa dipanggil Asha, putri cantik dari Ibu Nidya ini baru berusia 5 tahun. Saat ini ia sedang berjuang sembuh dari kanker yang terus menyerang bahkan hingga merusak sebagian wajah cantiknya.
Berawal dari bulan Oktober 2020, muncul benjolan kecil di pipi kiri Asha, dan semakin hari semakin membesar bahkan sampai menutup mata sebelah kirinya. Setiap harinya Asha merintih dan menangis kesakitan. Ibunya lalu membawa Asha ke rumah sakit untuk diperiksa.
Setelah menjalani berbagai macam pemeriksaan, dokter menyatakan bahwa Asha mengidap Rhabdomyosarcoma atau kanker otot. Berbagai pengobatan harus dijalani Ashalina, hingga saat ini kemoterapi yang ia jalani membuat seluruh rambut Asha rontok. Kemoterapi pertama kali dilakukan pada awal April 2021.
Saat ini, benjolan pada wajah Asha sudah sangat membaik dan mengecil, namun tetap dilakukan kemoterapi karena ada indikasi dari hasil CT Scan bahwa sel kanker merambat ke otot bola mata kiri bagian bawah. Kondisi wajah Asha akibat kanker yang menggerogotinya membuatnya tak berani bermain bersama teman-temannya, karena temannya takut.
Asha saat ini sudah menjalani kemoterapi 7 siklus dan akan masuk ke siklus ke 8. Jumlah kemoterapi yang dilakukan sudah sebanyak 35 kali. Rencananya, setelah siklus 9 akan ditinjau ulang. Asha akan terus menjalani kemoterapi hingga sel kanker di tubuhnya benar-benar bersih dan tak tersisa, yang tentunya kedepannya masih akan memakan banyak biaya.
Ibu Asha hanyalah seorang security wanita, dengan penghasilan pas-pasan, yang hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Suaminya, atau ayah Asha meninggalkan mereka tanpa tanggung jawab.
Aleeza (1 tahun) berjuang sembuh dari Tumor
“Nak, maafin Ibu belum bisa bawa Aleeza berobat sampai sembuh. Ibu janji bawa Aleeza berobat ke rumah sakit biar Aleeza cepat sehat. Sabar ya anak Ibu yang kuat. Aleeza kuat ya Sayang… maaf… maafkan Ibu yang belum bisa sembuhkan Aleeza. Ya Allah Ya Tuhan… pindahkan sakitnya ke saya saja… Ya Allah saya nggak sanggup lihat Aleeza kesakitan,” pertahanan Ibu Sari runtuh melihat kondisi Aleeza yang terus menjerit kesakitan karena tumor di matanya.
Bentuk wajah Aleeza, bayi 1 tahun sudah tak lagi normal. Di mata kanannya bersarang tumor orbita yang membuat bola matanya merah dan menonjol ke luar sehingga membuat bentuk kepalanya membesar hingga mengubah keseluruhan bentuk wajahnya.
Hanya jerit tangis kesakitan yang terdengar setiap hari dari mulut Aleeza. Dokter bilang, Aleeza harus segera mendapatkan kemoterapi hingga operasi karena tumor pada mata kanannya sudah sangat parah.
Namun, Ibu Sari dan suaminya terpaksa menunda jalannya kemoterapi dan operasi karena tak ada biaya untuk operasi. Suaminya hanyalah buruh serabutan yang bahkan sehari-hari hanya mendapatkan uang yang kadang tidak cukup untuk makan.
Aleeza perlu segera melakukan pengobatan sebelum semuanya terlambat! Hal yang paling buruk, jika penyakitnya menyebar sampai ke otak, nyawanya pun terancam.
Karena keterbatasan alat di RSUD Banten, Aleeza dirujuk ke RSCM Jakarta bulan Februari 2023. Untuk berangkat ke Jakarta, orang tua Aleeza sama sekali tidak punya uang. Terpaksa mereka pinjam sana sini agar mereka bisa membawa Aleeza berobat ke Jakarta.
“Demi Allah saya takut sekali kehilangan Aleeza. Saya akan berjuang sekeras mungkin agar dia sembuh, tapi saya takut terlambat jika menunggu uang saya cukup. Apakah orang baik berkenan membantu Aleeza berobat?” - Ibu Sari menangis.
Hasna Haibah (11 tahun) berjuang melawan Tumor Pembuluh Darah
“Sedih banget…. Hasna pernah dibilang aneh seperti binatang saat bermain karena wajah dan bibirnya yang bengkak”
Sejak lahir, di wajah Hasna terdapat tanda kebiruan. Setelah dicek oleh dokter ternyata bukan tanda lahir dan belum diketahui apa penyakitnya. Satu bulan kemudian, pipi dan bibir Hasna mulai membengkak dan segera dibawa ke Puskesmas namun belum juga diketahui penyakitnya.
Setelah itu, sempat dibawa ke RS Koja namun karena kurang alat medis disana, Hasna langsung dirujuk ke RSCM Jakarta dan diberi obat, namun setelah beberapa minggu tidak ada perubahan. Lalu Hasna control ke bedah saraf dan melakukan tindakan DSA untuk melihat kondisi arteri Hasna, ternyata banyak pembuluh darah Hasna yang kusut dan di diagnosa Malformasi Vena Limfatik Regio Hemafacial Dextra.
Di usia 3 tahun, Hasna sempat mengalami kejang dan dirawat di ruang ICU RS Koja. Setelah 2 hari kritis di ruang ICU, Hasna dirujuk ke RSCM untuk menjalani embolisasi. Selain embolisasi, Hasna juga harus menjalani injeksi sclerotherapy, cek darah dan rontgen. Hingga saat ini, Hasna sudah menjalani 10 kali injeksi sclerotherapy.
“Saat Hasna berada di ICU, saya benar-benar takut kehilangan dia sampai saya bermimpi Hasna meninggal. Apalagi Hasna anak pertama saya. Saya tidak tahu bagaimana kondisi saya jika Hasna meninggalkan saya saat itu”-ibu Eti.
Bu Eti dan pak Mukromin (49) hanya bisa berdoa meminta umur panjang untuk Hasna walau entah sampai kapan dan bagaimana kondisi perekonomian mereka harus terus berjuang untuk kesembuhan Hasna.
Pak Mukromin sendiri sehari-harinya mencari nafkah sebagai ojek online. Berangkat dari jam tujuh pagi sampai jam 9 malam seringkali penghasilannya hanya 50 ribu. Sementara banyak sekali kebutuhan yang harus ia penuhi. Memenuhi kebutuhan rumah tangga, menghidupi 2 anaknya, membayar kontrakan, dan memenuhi semua kebutuhan Hasna selama masa pengobatan.
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan support moril dan materil kepada pasien dan pendampingnya untuk senantiasa semangat dalam menjemput kesembuhannya.
Kami sangat berharap bisa menyalurkan lebih banyak lagi bantuan dari #TemanBerbagi untuk para pejuang kanker dan sakit beresiko tinggil di wilayah JABODETABEK.
Tak hanya mendoakan dan berdonasi, kalian juga bisa membagikan halaman galang dana ini agar semakin banyak yang turut menemani perjuangan anak-anak pejuang kesembuhan
Terima kasih #TemanBerbagi
Peduli Anak Pejuang Kesembuhan Bersama YSAS
terkumpul dari target Rp 70.000.000