Selama 6 tahun Pak Sanuri menderita Tumor Ganas ditelapak kaki sebelah kanan, kini ia harus kehilangan kaki kanannya karena harus di amputasi. Sementara ibu Masmuyani, istri pak Sanuri masih berjuang melawan penyakit Kanker serviks yang sudah memasuki stadium 3B.

Bu Yani sudah menjalani kemoterapi, selanjutnya ia akan menjalankan terapi radiasi sesuai arahan dokter. Ibu Yani sering sekali mengalami pendarahan, sehingga Pak Sanuri harus bolak balik ke rumah sakit, padahal kondisi Pak Sanuri juga belum terlalu pulih dari operasi tumornya.

Terkadang anak-anak harus dititip ke tetangga, belum lagi pak Sanuri harus tetap bekerja agar bisa memehuhi biaya pengobatan Ibu Yani dan biaya pendidikan anak-anak. Keluarga Pak Sanuri sangat sederhana, bahkan penuh dengan kekurangan.

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari Pak Sanuri harus berjualan kerupuk keliling yang ia buat sendiri dirumah. Pekerjaan ini memang sudah lama ia tekuni, sempat terhenti karena kondisi sakitnya, namun kini kembali ia jalani untuk penyambung hidup keluarga.

Sebagai kepala keluarga, Pak Sanuri harus tetap terlihat kuat di mata istri dan anak-anaknya meski banyak duka didalam hatinya. Kaki satu tidak menjadi penghalang untuknya tetap memberikan yang terbaik bagi keluarganya, ia tetap bersyukur dan tegar.

“Bersyukur sekali tumor kaki saya sekarang sudah sembuh meski harus dipotong, tapi saya berdoa semoga kelak Istri saya juga bisa sembuh, biar bisa jualan kerupuk lagi sama-sama”, ungkap pak Sanuri.

Penghasilan dari menjual kerupuk tidaklah seberapa, bahkan sangat kurang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, bahkan untuk biaya sekolah. Saat ini Keluarga bapak Sanuri sangat membutuhkan uluran tangan kita.

Mari ulurkan kepedulian sahabat untuk keluarga Pak Sanuri, kita bantu berikan kaki palsu bagi Pak Sanuri agar lebih mudah dalam bekerja. Serta biaya pengobatan bagi ibu Masmuyani dan tambahan modal juga sarana untuk usaha kerupuknya.

Berbuat Nyata, Berbagi Bahagia, Bersama Sharing Happiness!!!