
Bantu Azka Sembuh dari Tulang Bengkoknya dan Sekolah
terkumpul dari target Rp 70.000.000
"Kata dokter, kalau Azka nggak lanjut berobat, risikonya besar—tulangnya bisa rusak, keropos, bahkan bisa bikin dia nggak bisa jalan. Tapi saya harus gimana, Mas? Semua harta yang ada sudah habis dijual. Saya benar-benar nggak punya apa-apa lagi..." ujar sang Ibu dengan nada putus asa.
Sulit membayangkan penderitaan Azka, bocah tujuh tahun yang hidupnya berubah total sejak terjatuh dari sepeda saat usianya baru tiga tahun.
Kecelakaan itu meninggalkan luka yang tak terlihat, tapi sangat terasa. Tulang punggung Azka kini melengkung ke dalam, lengannya tampak bengkok, dan kepalanya condong miring hingga menyentuh bahunya. Kondisi ini membuat Azka kerap kesulitan bernapas, dan tubuh kecilnya semakin melemah seiring waktu.
"Waktu Azka jatuh dulu, saya cuma mampu bawa ke tukang pijat. Saya kira itu cukup, tapi ternyata kondisinya malah makin parah," ucap sang Ibu dengan suara lirih. "Akhirnya saya bawa ke dokter. Kata dokter, Azka harus dioperasi. Tapi biayanya besar sekali, Mas... puluhan juta. Saya nggak sanggup. Bukan karena saya nggak sayang anak saya... tapi beginilah keadaan saya." Air mata pun akhirnya jatuh, tak lagi bisa ditahan.
Azka pernah menjalani hari-hari berat, terbaring lemas di kasur selama delapan bulan. Tak bisa berdiri, berjalan, bahkan untuk duduk saja tak sanggup. Setiap kali ia batuk atau cegukan, rasa nyeri menusuk di dadanya. Azka hanya bisa menangis menahan sakit yang tak tertahankan.
Lebih menyakitkan lagi, kondisi fisik Azka sering jadi bahan olokan. Anak-anak di sekitarnya tak jarang memanggilnya dengan sebutan kejam seperti “si miring” atau “si punggung bengkok.”
“Nggak banyak yang mau temenan sama Azka, Mas... cuma beberapa aja yang bisa nerima dia apa adanya. Hati saya rasanya remuk tiap kali dengar ejekan itu. Apalagi Azka... dia masih kecil, Mas,” ujar sang Ibu sambil memeluk Azka erat, seolah ingin melindunginya dari dunia yang begitu kejam.
Azka menyimpan harapan besar untuk bisa sembuh. Ia sering menangis pelan di pelukan ibunya, berharap suatu hari bisa hidup seperti anak-anak lain. Namun, keadaan ekonomi keluarga jauh dari cukup. Ibu hanya berjualan keripik keliling dengan penghasilan yang sangat terbatas, sementara sang Ayah yang merantau pun tak bisa banyak membantu karena penghasilannya pas-pasan untuk dirinya sendiri.
“Saya jualan keripik cuma dapat 30 ribu, Mas… Itu pun habis buat makan hari itu juga. Sekarang kontrakan udah nunggak empat bulan. Saya takut banget kalau tiba-tiba diusir. Kalau sampai itu terjadi… saya nggak tahu lagi harus tinggal di mana…” ucap Ibu, suaranya hampir tak terdengar.
Sahabat, Ibu Azka sangat membutuhkan uluran tangan baik darimu untuk kesembuhan anaknya, Azka.. Kita sama-sama bantu ringankan bebannya yuk?

Bantu Azka Sembuh dari Tulang Bengkoknya dan Sekolah
terkumpul dari target Rp 70.000.000