Shelter, Solusi Tempat Tinggal Ratusan Ribu Korban Gempa Di Pengungsian
terkumpul dari target Rp 50.000.000
Dampak gempak Lombok berkekuatan 7 Skala Ricther pada 5 Agustus 2018 lalu tidak hanya menyebabkan banyak kehilangan anggota keluarga, namun juga kehilangan tempat tinggal. Sebanyak 555 orang meninggal dan terdapat 390.529 orang masih mengungsi akibat gempa Lombok. Melalui rapat koordinasi di Posko Tanggap Darurat Penanganan Gempa Lombok di Tanjung Kabupaten Lombok Utara, disepakati bahwa tahap tanggap darurat penanganan gempa Lombok berakhir pada Sabtu (25/8/2018) sesuai dengan penetapan sebelumnya. Selanjutnya akan dilanjutkan dengan tahap transisi darurat ke pemulihan.
Salah satu bentuk pemulihan yang dilakukan yaitu berupa pembangunan tempat tinggal karena merupakan salah satu kebutuhan primer bagi masyarakat. Banyak warga yang masih tinggal di tenda-tenda darurat serta lapangan terbuka. Tentu memerlukan waktu yang cukup lama jika harus membangun atau merenovasi rumah yang mereka miliki untuk saat ini. Salah satu solusi yang dapat diberikan yaitu pembangunan shelter atau hunian sementara.
Rumah Zakat berinisiatif untuk mendirikan pembangunan 50 shelter di tahap pertama bagi para korban di wilayah Lombok Utara. Pada hari senin (20/08) , CEO Rumah Zakat Nur Efendi bersama Bupati Lombok Utara Najmul Ahyar melakukan peletakan batu pertama pembangunan hunian sementara di pos pengungsian di Dusun Menggala, Desa Pemenang, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara. Selain itu Rumah Zakat juga bekerja sama dengan beberapa pihak untuk mendirikan shelter. Harapannya shelter-shelter lain dapat didirikan juga di beberapa titik lainnya. Semua dilakukan bertahap karena untuk membangun 1 buah shelter memerlukan biaya yang cukup besar, yakni 12,5juta/shelter.
Kami mengajak para sahabat untuk ikut berkolaborasi melanjutkan kebaikan bersama Rumah Zakat membangkitkan kembali masyarakat Lombok. Berbuat nyata, berbagi bahagia, bersama Sharing Happiness.