
Ayah Difabel Pikul Beban Berat Untuk Sekolah Anaknya
terkumpul dari target Rp 35.000.000
Tongkat kayu usang telah menemani Pak Unang (65) puluhan tahun lamanya. Kecelakaan yang dialaminya saat bekerja membuat salah satu kakinya harus diamputasi, menyebabkannya bergantung dengan tongkat kayu usang itu.
Naasnya, lima tahun lalu Abah harus kehilangan istri tercinta dan harus berperan sebagai orangtua tunggal untuk anaknya, Pahmi. Anak laki-lakinya yang baru berusia 14 tahun dan masih sekolah SMP harus ia hidupi dan harus ia sekolahkan.
Hampir abah kehilangan harapan, karena hanya bisa mencari rumput dengan upah tak seberapa. Tak bisa memberi makan yang bergizi untuk anaknya, hanya Ikan asin yang jadi lauk sehari-hari karena bagi Abah, kebutuhan sekolah anaknya lebih utama.
Sulitnya kondisi ekonomi yang dialami Abah bisa saja membuat Pahmi putus sekolah, sedangkan abah tak bisa melakukan pekerjaan yang lebih berat dari sekarang karena kondisi kakinya yang diamputasi.
Abah ingin memiliki ternak agar bisa dijadikan tabungan jangka panjang, ia juga butuh tongkat yang lebih kuat daripada tongkat kayu usangnya agar abah bisa bekerja lebih keras untuk sekolah anaknya.
Orang baik, Abah unang tak bisa berjuang sendirian. Pahmi anaknya, harus terus sekolah dan menjadi orang terpelajar dan meraih cita-citanya. Yuk bantu Abah Unang dan Pahmi dengan cara:
- Klik tombol “DONASI SEKARANG”;
- Masukkan nominal donasi;
- Pilih metode pembayaran GoPay atau transfer Bank (transfer bank BNI, Mandiri, BCA, BRI, BNI Syariah, atau kartu kredit) dan transfer ke no. rekening yang tertera;
- Dapatkan laporan melalui email.

Ayah Difabel Pikul Beban Berat Untuk Sekolah Anaknya
terkumpul dari target Rp 35.000.000