
Kaset Tak Laku Abah Dedy Bertahan dengan Lapar
terkumpul dari target Rp 35.000.000
Di era serba digital ini, ketika musik sudah mudah didengar lewat ponsel, Abah Dedy (74) masih setia mendorong gerobak lusuhnya untuk menjual kaset-kaset jadul. Setiap hari ia berjualan dari pagi hingga sore di sekitar Stasiun Kiaracondong. Namun, nasibnya kian berat karena pembeli hampir tak pernah datang. Kadang dalam seminggu penuh tidak ada satu pun kaset yang laku, padahal harganya hanya Rp10.000 per buah.
Lebih menyedihkan lagi, Abah Dedy harus berjuang dengan keterbatasan. Pendengarannya sudah terganggu sehingga ia bergantung pada alat bantu dengar. Seringkali ia terpaksa menahan lapar karena hasil berjualan tidak cukup untuk makan, membuat penyakit maag yang dideritanya sering kambuh.
Meski begitu, Abah tidak pernah berhenti berharap. Ia ingin sekali beralih ke usaha yang lebih layak, yang tidak mengharuskannya berkeliling karena tubuhnya sudah semakin renta. Abah juga berharap bisa memiliki persediaan obat agar tidak perlu menahan sakit setiap kali penyakitnya datang, serta merenovasi kamar sederhana yang kini sudah tidak layak untuk ditempati.
Mari ulurkan tangan untuk membantu abah. Sedikit bantuanmu, sangat berarti bagi Abah Dedy..
Yuk ikut berdonasi melalui:
1. Klik tombol “DONASI SEKARANG”;
2. Masukkan nominal donasi;
3. Pilih metode pembayaran GoPay atau transfer Bank (transfer bank BNI, Mandiri, BCA, BRI, BNI Syariah, atau kartu kredit) dan transfer ke no. rekening yang tertera;
4.Dapatkan laporan melalui email.

Kaset Tak Laku Abah Dedy Bertahan dengan Lapar
terkumpul dari target Rp 35.000.000