Sharing Happiness
  • Donasi
  • Zakat
    • Zakat Penghasilan
    • Zakat Perdagangan
    • Zakat Emas
    • Zakat Simpanan
  • Infaq
  • Wakaf
Masuk atau Daftar
Pemberitahuan
  • Lihat semua
  • Lihat Semuanya
  • Lihat semua
Home
Donasi
Zakat
Infaq
Wakaf
Masuk
Pusat Bantuan
Tentang Kami
Satu Kaki Seribu Langkah Perjuangan Pak Amin - 21665

Satu Kaki Seribu Langkah Perjuangan Pak Amin

Rp 0
terkumpul dari target Rp 50.000.000
0% tercapai 102 hari lagi
Amal Baik Insani
 Share DONASI
Bantu sebarkan via :
SHARES
  • Detail
  • Info Terbaru
  • Donatur
  • Fundraiser

“Kalau kaki kanan saya ikut diamputasi… saya nggak tahu lagi bagaimana saya bisa cari nafkah untuk keluarga.” — Pak Amin


Pagi itu, sinar matahari baru saja menembus celah genting rumah. Di teras kecil yang reyot, Pak Amin menatap kontainer cilok yang akan ia pikul keliling kampung. Dari luar, ia tampak siap bekerja seperti biasa. Tapi siapa sangka, di balik senyum tipisnya, ada rasa takut yang terus menghantui, rasa takut kehilangan kaki kanannya satu-satunya kaki yang masih membantunya berdiri.


 

Pak Amin, 48 tahun, adalah seorang penjual cilok keliling. Setiap hari ia memikul kontainer berat di pundaknya berjalan dikeramaian, memanggul beban bukan hanya dagangan, tapi juga tanggung jawab sebagai kepala keluarga. Hidupnya memang tak pernah mudah, namun ia tak pernah mengeluh… sampai sebuah luka kecil mengubah segalanya.


 

Awalnya hanya lecet di jempol kaki kiri. Luka sepele yang ia kira akan sembuh dengan sendirinya. Tapi minggu berganti bulan, luka itu malah membengkak dan menghitam. Rasa nyeri tak tertahankan membuatnya sulit berjalan. Meski berusaha berobat, kondisi terus memburuk hingga akhirnya… keputusan pahit harus diambil: kakinya diamputasi.


 

Bayangkan, satu kaki hilang sementara pekerjaan utamanya adalah berjalan dan memikul beban. Banyak orang mungkin akan menyerah. Tapi tidak dengan Pak Amin. Dengan tongkat dan sisa tenaganya, ia kembali berkeliling menjajakan cilok, demi anak-anak dan istrinya.


 

Namun, cobaan belum selesai. Belum genap setahun sejak amputasi, kaki kanannya mulai menunjukkan tanda-tanda yang mengerikan. Tanpa ada luka terbuka, kulitnya perlahan membusuk. Satu per satu jari kakinya menghitam… kini hanya tersisa jari tengah. Rasa perih terus menusuk setiap kali ia melangkah, namun ia tak punya pilihan selain terus berjalan.

 

Biaya berobat? Mustahil ia sanggupi. Untuk sekadar membeli antiseptik pun harus ia pikirkan berkali-kali. Perban? Terlalu mahal. Ia hanya menutup lukanya dengan tisu seadanya lalu membungkusnya dengan kaos kaki, berharap luka itu tak semakin parah.


 

Di tengah penderitaan fisik itu, ia mendapat pukulan lain: istrinya jatuh sakit. Perempuan yang selama ini setia mendampingi dan membantu berjualan kini terbaring lemah karena saraf terjepit. Sudah sebulan ia nyaris tak bisa beraktivitas, apalagi membantu mencari nafkah. Ia pun butuh pengobatan segera, tapi Pak Amin bahkan sering bingung dari mana uang untuk makan besok.


“Kalau dagangan laku semua, saya bisa bawa pulang Rp 50.000. Tapi kalau banyak sisa, paling cuma Rp 20.000…” tuturnya dengan senyum lelah yang berusaha menutupi kegundahan.

 


Setiap malam, setelah pulang membawa sisa dagangan, ia memandangi kaki kanannya yang makin parah. Ada rasa takut luar biasa takut bahwa besok dokter akan berkata satu-satunya jalan adalah amputasi lagi. Dan kalau itu terjadi, bagaimana ia bisa bekerja? Bagaimana ia membayar biaya sekolah anak? Bagaimana ia membawa istrinya berobat?


 

Harapan Pak Amin sebenarnya sederhana: ia ingin punya usaha tetap di rumah, agar tak perlu memikul beban keliling setiap hari, agar ia bisa berobat dengan layak, dan agar istrinya bisa mendapatkan perawatan. Ia hanya ingin terus menjadi tulang punggung keluarganya, meski tulangnya sendiri kini rapuh.

 

Insan Baik, kita bisa menjadi alasan ia tetap bertahan.

Kita bisa mencegah amputasi kaki kanannya, mengobati istrinya, dan memberi mereka kesempatan untuk hidup lebih layak. Sekecil apa pun bantuanmu akan berarti bukan hanya bagi fisik mereka, tapi juga bagi harapan yang nyaris padam.


Karena di titik ini, setiap rupiah adalah waktu tambahan bagi kaki Pak Amin untuk tetap utuh. Dan setiap uluran tangan adalah alasan bagi keluarga kecil ini untuk terus percaya, bahwa masih ada yang peduli.

 

Disclaimer : Donasi yang terkumpul akan digunakan Pengobatan Pak Amin dan modal usaha. Juga akan digunakan untuk penerima manfaat dan program sosial kemanusiaan lainnya dibawah naungan Amal Baik Insani.

Disclaimer : SharingHappiness.org tidak mewakili dan tidak bertanggung jawab atas segala bentuk informasi pada halaman campaign ini, karena informasi di atas sepenuhnya milik campaigner (penggalang dana).
Campaign ini belum memiliki info terbaru
Campaign ini belum memiliki Donatur

DONASI SEKARANG
Galang Dana sebagai Fundraiser

Jadi Fundraiser

Satu Kaki Seribu Langkah Perjuangan Pak Amin

Kp.cisalasih, Desa.cikidang, Lembang
Amal Baik Insani
Rp 0
terkumpul dari target Rp 50.000.000
0% tercapai 102 hari lagi
Bantu sebarkan via :
SHARES
Bantu campaign ini dengan menjadi Fundraiser
Jadi Fundraiser
Campaign ini mencurigakan? Laporkan
Mau galang dana online seperti ini? Gratis!
Embed Code
<iframe src="https://be.sharinghappiness.org/embed/seribulangkahperjuanganpakamin" frameborder="0" width="100%" height="300"> </iframe>

Selamat campaignmu sudah live dan siap menerima donasi

Ajak teman dan keluarga untuk berdonasi dengan membagikan link dibawah ini

Copy

atau share via

facebook whatsapp

SharingHappiness.org

  • Syarat & Ketentuan
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Tim Kami

Donasi

  • Cara Donasi
  • FAQ

Program

  • Galang Dana
  • Campaign
  • Zakat

Yayasan Berbagi Bahagia

Jl. Jati Indah V No. 5 RT 10 RW 11
Kel. Gumuruh, Kec. Batununggal,
Kota Bandung, Jawa Barat 40275

SH Logo
© 2015-2025, Sharing Happiness All Reserved