Musim dingin di Palestina bukan sekadar tantangan, tetapi ujian hidup yang berat. Suhu yang turun drastis hingga di bawah nol derajat menjadi ancaman nyata, terutama bagi ribuan keluarga yang kehilangan rumah akibat konflik. Banyak dari mereka terpaksa bertahan di tenda pengungsian atau bangunan yang sudah tidak layak huni, tanpa perlindungan dari dinginnya malam.

Bagi kita, selimut adalah bagian kecil dari kenyamanan harian. Namun, bagi mereka, selimut adalah perisai melawan beku yang bisa menyelamatkan nyawa. Anak-anak, yang tubuhnya belum cukup kuat untuk melawan dingin ekstrem, dan para lansia, yang rentan terhadap penyakit akibat suhu dingin, sangat membutuhkan perlindungan ini.

Tanpa selimut hangat, mereka harus tidur berselimutkan udara dingin yang menusuk. Akibatnya, risiko penyakit seperti pneumonia, flu berat, dan hipotermia meningkat, membuat mereka semakin terpuruk di tengah krisis kemanusiaan yang melanda.

Namun, di balik semua itu, ada harapan. Selimut sederhana dari Anda dapat menjadi hadiah kehidupan bagi mereka. Dengan uluran tangan kita, mereka bisa melalui malam yang dingin dengan sedikit lebih hangat, lebih aman, dan lebih kuat untuk menghadapi hari berikutnya.

Mari kita bergandengan tangan untuk memberikan selimut kehangatan bagi Gaza. Bersama, kita bisa menghadirkan perlindungan dan cinta di tengah dinginnya musim ini. Selimut Anda adalah harapan mereka.