Sedekah Daging Untuk Lansia Pengais Sampah
terkumpul dari target Rp 250.000.000
Sedekah Daging Untuk Lansia Pengais sampah Yang Makan Dengan Garam
Menurut Kementerian Perdagangan (Kemendag) Republik Indonesia, ada 2 kendala utama penyebab langkanya konsumsi daging di Indonesia. Pertama ialah rendahnya daya beli masyarakat terhadap daging. Daging selama ini masi menjadi komoditas pangan yang mewah dengan harga relatif mahal.
Kendala berikutnya ialah jumlah produksi daging khususnya daging sapi dalam negeri yang tidak memenuhi angka kebutuhan konsumsi masyarakat Indonesia. Selain itu, terdapat pula masalah dalam saluran distribusi serta tata niaga daging di Indonesia.
Mengutip data Organization of Economic Cooperation and Development (OECD), konsumsi daging ayam Indonesia hanya sebesar 8,1 kilogram (kg) per kapita pada 2021. Konsumsi di dalam negeri masih di bawah rata-rata dunia yang sebesar 14,9 kg per kapita.
Selanjutnya, konsumsi daging sapi di Indonesia sebesar 2,2 kg per kapita di bawah rata-rata dunia sebesar 6,4 kg per kapita. Lalu, konsumsi daging domba di Indonesia tercatat sebesar 0,4 kg per kapita di bawah rata-rata dunia 1,3 per kapita.
(www.katadata.com)
Cerita Miris
Namanya Kasniti (66 tahun) tinggal seorang diri di Desa Tegalurung Balongan Indramayu. Kasniti tinggal seorang diri di rumah yang hanya sepetak. Sehari-hari aktifitasnya itu mencari runtukan atau sampah botol plastik sisa kemasan air mineral dan kardus yang bisa dijual ke pengepul. Sebelumnya Kasniti masih mampu berjalan puluhan kili untuk sekedar mencari plastik botol bekas ke rumah/ gedung yang usai menggelar hajatan dan ke beberapa sekolah yang didapati banyak plastik kemasan, setelah sampah plastik terkumpul kemudian dijual kepada pengepul yang datang satu bulan sekali kerumahnya. Penjualan bekas botol air mineral diterima Kasniti hanya Rp100.000,- sampai dengan Rp200.000,- dan digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari bayar listrik, langganan air bersih termasuk makan selama sebulan.
Karena hasil penjualan sampah tersebut tidak mencukupi, tak jarang Kasniti makan nasi dengan berlaukkan garam.
Kasniti sekarang sudah semakin menua, kakinya sering bengkak dan sudah tidak kuat lagi untuk berjalan jauh dengan kondisi memanggul botol plastik bekas hasil keliling mengais ke tempat sampah.
"Sekarang saya mencari sampah plastik tidak bisa jauh jauh karena kaki saya sakit dan badan sudah tidak kuat jadinya dapatnya sedikit, ya di syukuri saja berapapun yang saya dapat " ungkap Kasniti.
"Dan pada harta benda mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak meminta." (Q.S. Az-Zariyat ayat 19)
Bismillahirrahmanirrahim… Aku berniat Sedekah Daging semampunya agar Lansia dan keluarga Dhuafa di Pelosok bisa merasakan makanan bergizi dan sehat melalui Rumah Zakat dalam Program "Sedekah Daging"
Tak hanya mendoakan dan berdonasi, kalian juga bisa membagikan halaman galang dana ini agar semakin banyak yang turut menemani perjuangan mereka.
Terima kasih banyak, #SobatZakat!
Sedekah Daging Untuk Lansia Pengais Sampah
terkumpul dari target Rp 250.000.000