
Suami Wafat! Bantu Bu Nur Berjuang untuk 4 Anaknya
terkumpul dari target Rp 80.000.000
Rumah yang seharusnya menjadi tempat nyaman untuk ditinggali. Berbeda dengan tempat tinggal Bu Nuhasanah (59) yang biasa dipanggil Bu Nur hidup dengan dan 4 anaknya. Mereka tinggal di ruang bekas gedung sekolah yang atapnya bocor, kadang suka banjir jika hujan besar dan tak jarang mendengar suara tikus disekitar rumahnya.
Bu Nur ditinggal wafat suaminya 8 tahun lalu. Sejak saat itu ia harus berjuang sendiri untuk menyekolahkan anaknya. Ia bertekad ingin memberikan pendidikan yang terbaik bagi anaknya.
“Ibu mah ga bisa bahagiain anak, tapi ibu pengen nyekolahin mereka.” Ujar Bu Nur
Biaya seragam, buku, iuran sekolah, semua harus dicicil. Kadang harus memilih antara membeli beras atau membayar uang fotokopi tugas sekolah. Tapi Ibu Nur percaya, pendidikan adalah jalan keluar dari kemiskinan yang selama ini membelenggu keluarganya dan agar hidup lebih layak dari ibunya.
Setiap pagi, Ibu Nur menyapu halaman sekolah tempat ia bekerja. Upahnya tidak seberapa, tapi ia tetap bersyukur. Setelah pekerjaan itu selesai, ia tidak pulang untuk beristirahat. Ia berjalan jauh menyusuri gang demi gang, warung demi warung mengumpulkan kardus bekas untuk dijual.
“Buat cari uang, selain beres-beres sekolah ibu juga suka ngumpulin barang bekas buat dijual, nyuci kalau ada panggilan. Kalau penghasilan mah ga tentu. Ibu nyari uang lebih buat kebutuhan anak-anak. Ini juga sepatu anak ibu jebol, belum kebeli.” Ujar Bu Nur
“Anah-anak ibu juga pengennya jualan bantu cari uang, cuma uangnya belum ada.” Ujarnya lagi
Di usianya yang tak lagi muda, Bu Nurhasanah harus berjuang demi anak-anaknya. Sahabat berbagi, mari bantu Bu Nurhasanah agar bisa hidup lebih layak, memenuhi kebutuhan anaknya, dan jualan makanan bersama anak-anaknya untuk berjuang bersama-sama.

Suami Wafat! Bantu Bu Nur Berjuang untuk 4 Anaknya
terkumpul dari target Rp 80.000.000