Kakak Beradik Kejang Berulang Dan Butuh Dana Berobat
terkumpul dari target Rp 80.000.000
Gula darah kakak beradik yang bernama Salma & Syakia dibawah batas normal, hingga mereka berdua sering kejang-kejang!
Butuh ratusan juta untuk sembuh, tapi ayah hanya menjadi kuli serabutan yang penghasilannya sangat kurang untuk memenuhi pengobatan kedua anaknya. Sedangkan ibunya hanyalah ibu rumah tangga yang tidak bekerja demi jaga kedua anaknya.
Salma Apta Putri (3,6 tahun) dan Syakia Apta Putri (1,9 tahun) putri-putri dari bapak Ayi dan Ibu Siska, Kakak beradik ini terlahir dalam kondisi gula darah yang rendah. Setelah menjalani pemeriksaan ternyata Salma dan Syakia menderita Hipoglikemia.
Hipoglikemia merupakan gula darah rendah yang biasanya gejala berupa kebingungan, jantung berdebar-debar, gemetaran, dan kecemasan.
Awalnya mereka mendapatkan penanganan yang salah, mereka selalu diberi gula agar gula darah mereka naik padahal seharusnya tidak boleh dengan penanganan seperti itu, karena terlalu banyak gula yang mereka konsumsi membuat berat badan Salma dan Syakia berlebih (obesitas). Selain itu mereka sering mengalami kejang sehari bisa berkali-kali.
Namun karena waktu itu terhalang biaya, mereka terpaksa menghentikan pengobatan. Selama 1 tahun berhenti pengobatan, mereka lebih sering mengalami kejang.
Mereka tiba-tiba drop tiap 10 menit sekali. Bahkan dulu pernah kejang dari Maghrib sampai Subuh dan tidak dibawa ke RS karena tidak ada biaya. Akhirnya mereka dibantu keluarga sampai tetangga, sebelum berakibat fatal.
Setelah kejadian itu, akhirnya tahun 2021 pak Ayi dan ibu Siska memutuskan untuk melanjutkan pengobatan anak-anak mereka. Walau mereka harus mengorbankan segalanya bahkan sampai menjual motor satu-satunya yang digunakan untuk bekerja.
"Anak-anak kami harus sembuh, kami akan terus berjuang dan akan berkorban apapun demi kesembuhan mereka” -Ujar ibunya sambil menangis.
Dari RS. Hasan Sadikin dirujuk ke RSCM dan Kembali menjalani berbagai pemeriksaan. Hingga saat ini, Salma dan Syakia harus disuntik sebanyak 3 kali dalam sehari dan setiap hari agar gula darahnya tetap stabil.
Mereka juga telah menjalani pemeriksaan yang menyatakan bahwa penyakit mereka adalah kelainan genetic. Sehingga apabila Salma dan Syakia memiliki adik maka kemungkinan besar adiknya pun akan menderita sakit yang sama dengan mereka yaitu hipoglikemia.
“sakit sekali menyaksikan mereka disuntik per 8 jam setiap harinya dan pemeriksaan-pemeriksaan yang lain. Mereka belum tau apapun. Setiap saat rasanya saya hanya ingin meminta maaf pada mereka. Neng dan adik maafin ibu ya, ibu hanya bisa berdoa untuk kesembuhan kalian. Walau kalian terlahir tidak sesehat anak-anak lain, tapi ibu tidak pernah menyesal melahirkan kalian”
Selama pengobatan, mereka seringkali harus menjalani pemeriksaan lab yang ternyata biayanya tidak ditanggung BPJS.
Ayahnya hanya bekerja serabutan dengan penghasilan yang tidak menentu, dalam satu bulan saja penghasilannya tidak lebih dari 1,2 juta.
Bagaimana caranya ayah dan ibunya menebus obat yang harganya bisa lebih dari 2 juta sementara penghasilannya juga tidak menentu.
Sahabat, untuk memenuhi kebutuhan Salma dan Syakia tentunya orang tuanya tidak bisa sendiri. Melalui campaign ini, mereka berharap ada banyak orang-orang yang akan membantu perjuangan Salma dan Syakia sembuh dari Hipoglikemia yang dideritanya.
Yuk, bantu Salma dan Syakia supaya bisa sembuh kembali. Berikan bantuan terbaik yang kamu punya untuk membangkitkan semangat mereka
Kakak Beradik Kejang Berulang Dan Butuh Dana Berobat
terkumpul dari target Rp 80.000.000