Sakit Pisahkan Ibu Khansa dengan Bayinya
terkumpul dari target Rp 30.000.000
Di usia 24 tahun ibu Khansa harus melahirkan dalam kondisi menggigil, sesak nafas, demam dengan suhu tinggi sekitar 39 sampai 41. Namun atas kekuasaanNya ibu Khansa dapat melahirkan secara normal seorang bayi laki-laki.
Setelah prosen bersalin selesai ternyata sesak yang dirasakan ibu Khansa bertambah parah. Walaupun setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter ahli penyakit dalam dan paru, tidak ditemukan kejanggalan dalam tubuh ibu Khansa. Selang berapa lama sesak yang dirasakan ibu Khansa berkurang akhirnya ia diperbolehkan pulang setelah mendapat obat dan surat kontrol.
Selang 2 hari tibalah waktu ibu Khansa untuk control ke Rumah Sakit, setelah menjalani pemeriksaan di poli penyakit dalam ternyata ibu khansa harus di rujuk ke poli bagian jantung. Kemudian ibu Khansa menjalani pemeriksaan rongent juga echo, ternyata terdapat infeksi di organ paru-parunya. Ibu Khansa juga mendapati pemeriksaan dokter spesialis paru dan di diagnosa menderita penyakit TB Milier.
Dua bulan sudah ibu Khansa menjalani perawatan di ruang rawat inap rumah sakit, walaupun sempat menyusui anaknya namun saat ini ia harus rela berpisah dengan bayi mungilnya. Dirumah sakit kondisi ibu Khansa sangat mengkhawatirkan, ia terbaring dengan selang infus di lengannya belum lagi pemakaian oksigen juga kateter yang sangat tidak nyaman. Berat badan ibu Khansa semakin hari juga semakin kurus, bahkan ia tidak bisa berjalan karena terlalu lemas.
Dokter memang beberapakali memperbolehkan ibu Khansa untuk pulangdan melakukan berobat jalan saja, namun ketika dirumah kondisi ibu khansa lagi-lagi menurun. Untuk melakukan Kontrol kembali ke Rumah Sakit ibu Khansa harus pergi dengan menggunakan kursi roda dan memakai oksigen. Ibu Khansa sempat mengeluhkan sakit di area punggung sebelah kiri sampai ke dada, menurutnya jika dalam keadaan duduk ia merasa seperti tercekik.
Akhirnya ibu Khansa dilarikan ke rumah sakit lain yang berada di daerah Jakarta Selatan dengan menggunakan ambulance. Setelah dilakukan pemeriksaan ternyata paru-paru sebelah kiri dari ibu Khansa mengalami kempes diselimuti udara dan harus segera dilakukan tindakan WSD atau pemasangan kateter untuk mengeluarkan udara yang ada pada paru-parunya. tentunya tindakan ini memerlukan biaya yang sangat mahal dan suami ibu Khansa tidak mampu membayarnya.
Suami ibu Khansa memutuskan untuk membawa istrinya pindah ke Rumah Sakit Pusat Paru (RSUP) dimana sebagian biayanya masih ditanggung oleh pemerintah. Tak lama setelah masuk ruang IGD akhirnya dilakukan lah pemasangan selang WSD kepada ibu Khansa. Selang satu bulan, ada percobaan untuk melepas selang WSD namun setelah dilepas ternyata paru-paru sebelah kiri ibu Khansa malah mengalami kembali pengempesan.
Akhirnya ibu Khansa mengalami pemasangan selang WSD untuk kedua kalinya. Suaminya hanya bisa pasrah karena memang hanya itu yang bisa membuat istrinya bertahan hidup. Saat ini suami ibu Khansa sangat berharap istrinya bisa sehat seperti sedia kala, karena mengingat masih ada buah hati mereka yang setia menunggu kehadiran ibu disampingnya.
Mari sahabat bersama kita bantu donasi untuk proses pengobatan ibu Khansa, tak lupa pula kita hantarkan doa untuk ibu Khansa agar bisa kembali sehat agar dapat bertemu dengan buah hati yang tak lama ini ia lahirkan kedunia. Jangan biarkan sakit terus memisahkan Ibu Khansa dengan buah hatinya.
Sakit Pisahkan Ibu Khansa dengan Bayinya
terkumpul dari target Rp 30.000.000