Hampir Putus Asa, Zahwa Berjuang Berobat Seumur Hidup

Senyum cantik gadis kecil Zahwa kini hilang tanpa sisa, semenjak Dokter menyatakan di dalam tubuhnya mengalami Sindrom Nefrotik (Bocor Ginjal) dan sulit disembuhkan. Belum lagi Zahwa harus minum obat seumur hidup karena sindromnya ini tipe yang tersulit. Kian hari matanya semakin lebam dan perutnya membesar bahkan hingga tak sadarkan diri. 

Melihat kondisi putrinya, Ayahnya sangat terpukul. Hatinya sakit karena melihat malaikat kecilnya meringkuk kesakitan di kasur. Waktu Ayahnya untuk merawat Zahwa pun hanya sebentar karena habis di jalanan. 

Selama 18 jam Pak Ardi, Ayahnya habiskan waktu sebagai driver ojol. Mirisnya akhir-akhir ini banyak sekali customer yang membatalkan pesanan karena hujan, sehingga penghasilannya menurun drastis.

Demi anaknya bisa rutin pergi ke rumah sakit untuk melakukan pengobatan, Ibu dan Ayah Zahwa kerap menahan lapar sembari melakukan ibadah dengan berpuasa. Do’a orang tuanya pun tak pernah berhenti untuk gadis kecilnya itu. Berharap Allah memberikan mukjizat untuk anaknya bisa sembuh. 

Salutnya gadis kecil itu, Zahwa jika mendengar azan langsung mengambil wudhu untuk segera melaksanakan ibadah dan setelahnya seringkali berdoa, “Ya Allah.. Dede pengen sehat, dede pengen sembuh, dede gak mau rasain sakit..” 

Orang tua yang mendengar do’a itu kerap menangis sembari memeluk anak kesayangannya. “Do’a itu juga yang membuat kami tak mau putus asa dan tetap bersemangat untuk menyembuhkan Zahwa..” lirih ibunya sembari berkaca-kaca.

Saat ini kebutuhan yang sangat berat bagi kedua orang tuanya adalah biaya pengobatan yang tidak di cover oleh pihak BPJS Kesehatan. Terlebih biaya transportasi dan biaya hidup selama di Jakarta, karena orang tua Zahwa merantau dari daerah asalnya, Pontianak untuk pengobatan Zahwa. 

#TemanKebaikan, tanpa tindakan medis Zahwa tak lagi bisa memeluk ayah dan ibunya, bahkan mungkin tak sempat ucapkan selamat tinggal untuk ayah yang sedang berjuang di jalanan. Yuk, kita bantu Zahwa jemput kesembuhannya.

Mengapa donasi di Sajiwa Foundation? 

1. Pendampingan yang dilakukan merupakan bentuk Integrasi Kebutuhan Material dan Non Material
2. Memiliki Objektif pendampingan SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-Bound) yang disusun berdasarkan asesmen kebutuhan penerima manfaat.
3. Dijalankan dengan prinsip pertemanan yang menyenangkan.
4. Sajiwa Foundation terdaftar dan diawasi oleh Kemenkumham, Dinsos Kota Bandung dan Dinsos Jawa Barat. 
5. Setiap bulan Sajiwa Foundation melaporkan Aktivitas Program dan Laporan Keuangan bulanan di laman website.