Kisah Haru Anak Yatim Jual Aneka Makanan Tuk Sekolah
terkumpul dari target Rp 70.000.000
“Ternyata gini ya kak kalau nggak punya Ayah? Tiap pulang sekolah aku jualan sampai maghrib atau malam. Uangnya dipakai buat makan sehari-hari dan sekolah,” ucap Jaselin.
***
Nggak kaya anak-anak lain, Jaselin (13 tahun) dan Jansen (6 tahun) yang baru saja muallaf ini, rela waktu main dan belajarnya dipakai untuk jualan aneka makanan di sekitaran pom bensin atau berkeliling. Malahan Jaselin sering bawa buku atau bahan dari sekolah buat belajar di jalan.
Padahal Jaselin masih kelas 1 SMP dan Jansen masih TK tapi nggak pernah mengeluh sama keadaannya. Bahkan berjualan adalah inisiatif mereka untuk membantu perekonomian sang Ibu sejak ayahnya meninggal dunia beberapa tahun yang lalu.
“Kasian Ibu cape kerja merantau Kak, pulangnya 1 bulan sekali. Kalau Jaselin bantu, Ibu nggak perlu mikirin kalau ada biaya besar di sekolah. Ini Jansen juga seneng ngebantu, kalau ditinggal dia nangis, padahal masih kecil,” Ujar Jaselin.
Nggak setiap hari mereka bisa pulang dengan untung banyak. Seringnya mereka pulang dengan dagangan yang masih utuh.
“Kadang kepengen juga sih kalau tiap ajaran baru liat ada temen yang masuk sekolah pakai sepatu atau tas baru. Tapi aku bisa dapat uang jajan dari jualan dan gak ngerepotin mama aja udah seneng banget,” Ucapnya.
Lanjut kami tanya,
“Tapi mama kalau pulang suka ngasih bekal?,”
Jawab Jaselin,
“Suka kak, tapi banyak dipakai untuk kebutuhan rumah. Belum kami itu 5 bersaudara, seringnya nggak cukup untuk keperluan sekolah dan bekal kita. Kalau Jaselin dan kakak-kakak gak papa gak jajan di sekolah, kalau Jansen kasihan Kak,”
Tanya kami,
“Kenapa nggak kakak yang besar yang jualan?,”
Jawab Jaselin,
“Kakak dirumah buat kue, cilok, bapau, dan makaroni kak untuk besok dijual lagi,”
#TemanKebaikan beban yang dipikul Kakak-Adik ini bukan hanya belajar, tetapi juga berjuang bekerja keras berjualan. Kami ingin sekali bahagiakan mereka agar masa kecilnya tak harus menanggung beban hidup. Maukah kamu membantu mereka?
Mengapa donasi di Sajiwa Foundation?
- Pendampingan yang dilakukan merupakan bentuk Integrasi Kebutuhan Material dan Non Material
- Memiliki Objektif pendampingan SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-Bound) yang disusun berdasarkan asesmen kebutuhan penerima manfaat.
- Dijalankan dengan prinsip pertemanan yang menyenangkan.
- Sajiwa Foundation terdaftar dan diawasi oleh Kemenkumham, Dinsos Kota Bandung dan Dinsos Jawa Barat.
- Setiap bulan Sajiwa Foundation melaporkan Aktivitas Program dan Laporan Keuangan bulanan di laman website.
Kisah Haru Anak Yatim Jual Aneka Makanan Tuk Sekolah
terkumpul dari target Rp 70.000.000