3 Tahun Dihina dan Dikucilkan, Witanti Ingin Sembuh
terkumpul dari target Rp 65.000.000
Perawakan “aneh” Witanti selalu menjadi hinaan teman-teman disekolahnya. Sering di bully sambil di teriaki,
“Jangan terlalu deket! Nanti penyakit kamu nular ke kita!”
“Cewek ko botak?”
“Ko kulit kepalanya gitu?”
Sembari menahan sakit di hatinya, Witanti hanya terdiam, namun hatinya berkata, “Tumor aku bukan penyakit menular, YaAllah.. Aku ingin sembuh,”
Tumor dikepalanya kini buat sebagian kulit kepala Witanti sudah mati, hingga tak bisa lagi ditumbuhi rambut. Bahkan tak jarang sering keluar darah karena melepuh kalau Witanti terlalu lama di bawah matahari. Disiram air pun sering terasa perih.
Situasi kini buat mental Witanti jauh lebih sakit dibandingkan tumor di kepalanya yang divonis dokter akan terus membesar hingga dewasa.
“Witanti masih bisa tahan sakit tumornya, tapi kalau nahan sakit ejekan dari temennya dia selalu bilang gak bisa, bahkan sering bilang gamau lagi sekolah. Padahal saya juga udah pernah kesekolah dan bilang ke temennya kalo Tumor Witanti engga menular. Saya suka ingin nangis sebenernya kalo Witanti cerita diejek ini itu, tapi saya tahan dan lebih milih meluk Witanti sambil ngelus dadanya bilang sabar..” Lirih Ibu Witanti
Pengobatan kemoterapi ke-26 adalah hari terakhir Witanti bertemu dokter 10 bulan yang lalu. Padahal seharusnya Witanti tak boleh berhenti berobat. Kalau berhenti dan butuh operasi, Witanti harus mengulang cycle kemoterapi dari awal. Itu artinya butuh biaya yang lebih besar lagi.
Berbagai cara demi kesembuhan anaknya sudah Bu Tinah (Ibunya Witanti) lakukan. Hingga pernah ditipu oleh orang tak dikenal. “Waktu itu ada yang nawarin obat herbal terus penjualnya bilang bisa nyembuhin Witanti cepet, akhirnya saya beli harganya 300 ribu, itu juga bayarnya saya minjem ke tetangga. Tapi ternyata obatnya ga ngobatin sama sekali, suka sedih kalo di inget neng..” Ucap Ibu Witanti sembari meteskan air mata.
#TemanKebaikan bantu Witanti sembuh dari tumornya agar kembali semangat sekolah, Yuk!
Mengapa donasi di Sajiwa Foundation?
- Pendampingan yang dilakukan merupakan bentuk Integrasi Kebutuhan Material dan Non Material
- Memiliki Objektif pendampingan SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-Bound) yang disusun berdasarkan asesmen kebutuhan penerima manfaat.
- Dijalankan dengan prinsip pertemanan yang menyenangkan.
- Sajiwa Foundation terdaftar dan diawasi oleh Kemenkumham, Dinsos Kota Bandung dan Dinsos Jawa Barat.
- Setiap bulan Sajiwa Foundation melaporkan Aktivitas Program dan Laporan Keuangan bulanan di laman website.
3 Tahun Dihina dan Dikucilkan, Witanti Ingin Sembuh
terkumpul dari target Rp 65.000.000