Sharing Happiness
  • Donasi
  • Zakat
    • Zakat Penghasilan
    • Zakat Perdagangan
    • Zakat Emas
    • Zakat Simpanan
  • Infaq
  • Wakaf
Masuk atau Daftar
Pemberitahuan
  • Lihat semua
  • Lihat Semuanya
  • Lihat semua
Home
Donasi
Zakat
Infaq
Wakaf
Masuk
Pusat Bantuan
Tentang Kami
Bantu Single Mom Difabel Hidupi Anak Lewat Kursi Roda - 21884

Bantu Single Mom Difabel Hidupi Anak Lewat Kursi Roda

Rp 330.772
terkumpul dari target Rp 70.000.000
0% tercapai 40 hari lagi
Sajiwa Foundation
 Share DONASI
Bantu sebarkan via :
SHARES
  • Detail
  • Info Terbaru
  • Donatur 8
  • Fundraiser

Bu Warni bercerita dengan suara pelan, “Ada yang melempar uang dari mobil, mereka kira saya mengemis… padahal saya sedang berjualan.” Kalimat sederhana itu menggambarkan betapa sering ia disalahpahami. Wajahnya selalu dihiasi senyum, tetapi perjalanan hidupnya penuh luka yang tak banyak orang tahu.

Sejak kecil, tepatnya usia tujuh tahun, tubuhnya mengalami keterbatasan: tangan dan kakinya tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Ruang geraknya sempit, hanya bisa menjangkau yang dekat. Kini, ia harus membesarkan putrinya seorang diri. Jelita, bocah mungil berusia empat tahun. Sejak 2022, sang suami yang juga difabel memilih pergi meninggalkan rumah, membuat Bu Warni menanggung seluruh beban hidup seorang diri.

Setiap hari, Bu Warni berjuang sendirian. Dengan kursi roda listrik, ia menempuh perjalanan hingga 10 kilometer demi berjualan risol dan kerupuk. Panas terik ataupun hujan deras tak pernah menghentikannya, dan putri kecilnya, Jelita, selalu ikut menemaninya. Dari satu risol, ia hanya mendapat keuntungan Rp500, sementara sebungkus kerupuk memberinya Rp2.000. Itu pun bukan seluruhnya miliknya, karena sebagian hasil harus diserahkan kepada pemilik dagangan. Jika ada yang tersisa, ia lebih rela membagikannya daripada terbuang sia-sia. Meski bibirnya jarang mengeluh, kenyataannya kehidupan yang ia jalani begitu berat. Setiap bulan, ia harus memikirkan kontrakan Rp600.000, sementara untuk sekadar makan sehari-hari pun sering tak tercukupi.

Ada masa di mana Bu Warni tak sanggup lagi membayar kontrakan. Akibatnya, ia dan Jelita harus rela diusir. Dengan bantuan beberapa tetangga, keduanya berpindah membawa barang seadanya. Luka lain yang sering ia rasakan datang dari pandangan orang. Duduk di kursi roda sambil menggendong anak, banyak yang menganggapnya pengemis. Pernah pula ada yang melempar uang dari mobil, seolah mengasihani. Padahal yang ia lakukan bukan meminta-minta, melainkan bekerja sekuat tenaga. Ia menjual dagangan, ia berjuang, dan ia menolak untuk menyerah. Jelita, putri kecilnya, tumbuh jadi anak yang manis serta cerdas. Sejak dini ia sudah mengerti kondisi ibunya—membantu membuka jaket, mengambilkan barang, atau sekadar menggantikan gerakan yang tak bisa dilakukan sang ibu.

Meski kuat di hadapan banyak orang, Bu Warni pernah merasakan putus asa. Ia sempat terpikir untuk menyerah, bahkan mengakhiri hidup. Namun setiap kali melihat Jelita terlelap di pangkuannya, perasaan itu luluh. Air matanya jatuh, tapi dari situlah ia kembali menemukan alasan untuk bertahan. Setiap pagi, ia berusaha menguatkan diri dengan berdoa dan membaca Injil, mencari ketenangan agar bisa terus melangkah.

Perjuangan seorang ibu difabel membesarkan anaknya sendirian adalah kisah yang tak seharusnya ia jalani tanpa dukungan. Hari-harinya penuh dengan kerja keras, doa, dan air mata yang jarang terlihat orang. Uluran tangan kita bisa menjadi cahaya baru di tengah hidupnya yang berat.

Jelita mungkin masih kecil, tapi ia sudah tumbuh menjadi penyemangat utama ibunya. Setiap langkah kecil Bu Warni dengan kursi rodanya adalah bukti cinta yang tak pernah padam. Mari hadir, bukan hanya sebagai saksi, tapi juga sebagai penolong agar hidup mereka lebih layak.


Halo #TemanKebaikan ! 

Lihat dan rasakan kebaikan dari kamu yang #BeneranBerdampak untuk semua di link berikut ini ya:)

https://sajiwafoundation.org/publications/sajiwa-news


Mengapa Sajiwa Foundation?

1. Pendampingan yang dilakukan merupakan bentuk Integrasi Kebutuhan Material dan Non Material

2. Memiliki Objektif pendampingan SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-Bound) yang disusun berdasarkan asesmen kebutuhan penerima manfaat.

3. Dijalankan dengan prinsip pertemanan yang menyenangkan.

4. Sajiwa Foundation terdaftar dan diawasi oleh Kemenkumham, Dinsos Kota Bandung dan Dinsos Jawa Barat.

5. Setiap bulan Sajiwa Foundation melaporkan Aktivitas Program dan Laporan Keuangan bulanan di laman website.


 https://sajiwafoundation.org/

Jl. Atlas Raya No.21, Babakan Surabaya, Kec. Kiaracondong, Kota Bandung, Jawa Barat 40281

02220504715

Hubungi kami jika kamu ingin berkolaborasi lebih lanjut ke nomor resmi ini ya :)

085174166464


Disclaimer : SharingHappiness.org tidak mewakili dan tidak bertanggung jawab atas segala bentuk informasi pada halaman campaign ini, karena informasi di atas sepenuhnya milik campaigner (penggalang dana).
Campaign ini belum memiliki info terbaru
  • donatur-image

Galang Dana sebagai Fundraiser

Jadi Fundraiser

Bantu Single Mom Difabel Hidupi Anak Lewat Kursi Roda

Bandung
Sajiwa Foundation
Rp 330.772
terkumpul dari target Rp 70.000.000
0% tercapai 40 hari lagi
Bantu sebarkan via :
SHARES
Bantu campaign ini dengan menjadi Fundraiser
Jadi Fundraiser
Campaign ini mencurigakan? Laporkan
Mau galang dana online seperti ini? Gratis!
Embed Code
<iframe src="https://be.sharinghappiness.org/embed/sajiwawarni" frameborder="0" width="100%" height="300"> </iframe>

Selamat campaignmu sudah live dan siap menerima donasi

Ajak teman dan keluarga untuk berdonasi dengan membagikan link dibawah ini

Copy

atau share via

facebook whatsapp

SharingHappiness.org

  • Syarat & Ketentuan
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Tim Kami

Donasi

  • Cara Donasi
  • FAQ

Program

  • Galang Dana
  • Campaign
  • Zakat

Yayasan Berbagi Bahagia

Jl. Jati Indah V No. 5 RT 10 RW 11
Kel. Gumuruh, Kec. Batununggal,
Kota Bandung, Jawa Barat 40275

SH Logo
© 2015-2025, Sharing Happiness All Reserved