Diagnosis Hidup Tak Lama Hidrosefalus Ancam Nyawa
terkumpul dari target Rp 100.000.000
Masih teringat bagaimana sesak tangis yang Pak Daspin rasakan kala pertemuan siang itu di pinggir jalan Subang saat kami melewati jalanan tersebut.
Putri kecil Pak Daspin yang bernama Suciwati baru berusia 25 hari. Seharusnya, ia lahir lebih awal, namun takdir berkata lain. Suciwati lahir dengan kondisi Hidrosefalus, ujar dokter, kemungkinan besar anaknya hanya bisa bertahan hidup paling lama 10 hari. Namun, Alhamdulillah, walau tanpa pengobatan, usianya bisa lebih dari 10 hari.
“Saya sedang mengusahakan supaya bisa berobat, supaya hidupnya bisa lebih lama. Saya udah sayang banget sama anak saya Kang,” Tangis Bapak.
Bukan tak mau membawa Dek Suci segera ke rumah sakit, namun tagihan 21 juta pun belum selesai dilunaskan. Cerita Bapak, tagihan tersebut berasal dari biaya lahiran Dek Suci secara sesar tanpa BPJS.
Padahal, seharusnya Dek Suci menjalani perawatan intensif secara rutin di RSHS Bandung. Namun, karena tidak ada biaya, hingga kini Dek Suci hanya bisa terbujur kaku di rumah.
Pak Daspin hanyalah seorang kuli rongsok dengan penghasilan tidak menentu, paling banyak 70 ribu sehari. Untuk mendapatkan 70 ribu pun, Pak Daspin harus berjalan kaki sejauh 10 km dari pagi sampai menjelang maghrib. Namun, setelah kelahiran Suciwati, ia hanya bisa bekerja sampai jam 2 siang untuk membantu ibu merawat anak dan rumah, sehingga penghasilan yang didapat kini tidak seberapa.
“Dapet 50 ribu sampe jam 2 aja saya udah bersyukur banget, Kang. Bisa untuk makan..” Dengan nada getar tangis.
Tak sampai situ cobaan yang harus dijalani Pak Daspin. Tinggal menumpang di rumah adiknya, namun tak lama lagi rumah tersebut akan dijual. Harus di mana Bapak dan keluarganya tinggal?
“Saya udah pasrah sama yang diatas Kang, pikiran saya sekarang cuman Suci.. Gimana caranya suci bisa sembuh, gak tega tiap malem sampai subuh nangis kesakitan,” Tangis Bapak.
#TemanKebaikan, maukah kamu bantu Pak Daspin sembuhkan putri kecil kesayangannya?
Mengapa donasi di Sajiwa Foundation?
- Pendampingan yang dilakukan merupakan bentuk Integrasi Kebutuhan Material dan Non Material
- Memiliki Objektif pendampingan SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-Bound) yang disusun berdasarkan asesmen kebutuhan penerima manfaat.
- Dijalankan dengan prinsip pertemanan yang menyenangkan.
- Sajiwa Foundation terdaftar dan diawasi oleh Kemenkumham, Dinsos Kota Bandung dan Dinsos Jawa Barat.
- Setiap bulan Sajiwa Foundation melaporkan Aktivitas Program dan Laporan Keuangan bulanan di laman website.
Diagnosis Hidup Tak Lama Hidrosefalus Ancam Nyawa
terkumpul dari target Rp 100.000.000