Ibu Berjuang Sendiri Obati Kedua Anaknya yang Sakit
terkumpul dari target Rp 60.000.000
Mempunyai orang tua yang lengkap pastinya adalah kebahagian bagi setiap anak di dunia, namun tidak setiap anak merasakan kasih sayang kedua orangtuanya karena ditinggalkan terlebih dahulu. Seperti Sigit dan Dwi, kakak-adik ini telah ditinggalkan sang ayah karena diabetes kering 8 tahun yang lalu.
Tak hanya sedih disitu, Dwi harus mengalami thalassemia selama 8 tahun dan kehilangan kembarannya karena penyakit yang sama. Kini, tubuh Dwi terus mengecil, namun dengan perut yang membengkak dan terus membesar setiap saat.
Dwi harus menerima transfusi darah seumur hidup, namun apa daya, karena tidak ada biaya ia hanya bisa terapi dengan air kelapa saja.
Sedangkan kakanya yaitu Sigit juga mengalami hernia, sudah dioperasi tetapi masih sering sakit sampai 1 tahun ga sekolah.
Dengan kebutuhan yang banyak serta biaya berobat yang tak sedikit, Ibu mereka terpaksa jual rumah karena penghasilan dari jualan nasi uduk tidak cukup. Saat ini, mereka tinggal di bekas kantor pemasaran rumah, namun mereka harus cepat pergi karena telah diusir.
Dengan fisik yang berbeda diantara temannya yang lain, Dwi sering mendapat ejekan dari anak kecil sebayanya yang membuat Dwi trauma dan ga mau komunikasi lagi sama orang lain.
"Sigit pengen Dwi sembuh, biar ga diejekin lagi, biar Dwi ga malu lagi sama orang lain, biar Dwi bisa sekolah lagi ..." ujar Sigit sambil melihat Dwi yang menangis.
"Kalau ayah masih ada, hidup kita berubah ga ya.." lanjutnya. Mereka setiap hari Jum'at selalu ziarah ke makan ayahnya dan ke makam tri sekedar lepas kangen atau cerita keluh kesah.
Meski dengan segala kekurangan, Ibu mereka semaksimal mungkin memberi yang terbaik dan bekerja banting tulang untuk mereka supaya bisa berobat dan sembuh. Harapan Ibunya, ia ingin punya modal untuk mengembangkan usahanya agar penghasilan yang didapat lebih besar dan bisa ditabung untuk biaya berobat anak kesayangannya.
#TemanKebaikan, yuk bantu mereka untuk sembuh! Sedikit kebaikan yang kita beri, berarti banyak untuk mereka.
Mengapa donasi di Sajiwa Foundation?
-
Pendampingan yang dilakukan merupakan bentuk Integrasi Kebutuhan Material dan Non Material
-
Memiliki Objektif pendampingan SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time Bound) yang disusun berdasarkan asesmen kebutuhan penerima manfaat.
-
Dijalankan dengan prinsip pertemanan yang menyenangkan.
-
Sajiwa Foundation terdaftar dan diawasi oleh Kemenkumham, Dinsos Kota Bandung dan Dinsos Jawa Barat.
-
Setiap bulan Sajiwa Foundation melaporkan Aktivitas Program dan Laporan Keuangan bulanan di laman website.
Ibu Berjuang Sendiri Obati Kedua Anaknya yang Sakit
terkumpul dari target Rp 60.000.000