Di sebuah kontrakan kecil berukuran 3x4 meter, terdapat pemandangan yang tak biasa. Ratusan pasang mata kecil menatap penuh harap, telinga-telinga mungil tegak berdiri, dan ekor-ekor melambai pelan. Mereka adalah 100 lebih kucing jalanan yang kini berlindung di bawah atap yang sama dengan Bang Natan dan istrinya.

Tak ada sofa empuk atau kamar luas. Tempat tidur Bang Natan hanya menyempil di antara kandang dan kotak makan kucing. Udara terasa pengap karena ruangan yang terlalu kecil untuk menampung begitu banyak anabul ini.

Bang Natan bukan orang kaya. Ia tidak memiliki donatur tetap atau pemasukan besar. Tapi ada satu hal yang membuatnya berbeda yaitu hati yang begitu besar untuk menyelamatkan mereka.

Dari awalnya hanya 10 ekor, kini jumlahnya sudah lebih dari 100. Semua kucing yang ia tampung memiliki kisah memilukan. Ada yang kakinya dibacok, matanya buta, dan yang tertabrak hingga kehilangan salah satu kakinya, bahkan ada yang pernah dililit karet sampai anggota tubuhnya membusuk.

Bang Natan tak tega membiarkan mereka sendirian. Karena bagi Bang Natan, setiap nyawa itu berharga.

Bang Natan menjadikan kontrakan sebagai shelter kucing, karena tak ada tempat lain untuk mereka. Ia sudah dua kali pindah kontrakan karena tidak semua pemilik rumah mau menerima keberadaan kucing sebanyak itu.

Ruangan yang sempit membuat kucing-kucing sulit bergerak bebas. Jika ada satu kucing terkena flu, dalam hitungan hari bisa 20 kucing lain ikut tertular. Sirkulasi udara buruk, hanya ada kipas angin, membuat penyakit cepat menyebar.

Biaya perawatan shelter ini sangat besar, bisa mencapai Rp12 juta per bulan terkadang lebih dari itu, Bang Natan juga masih memiliki tunggakan Rp16 juta di klinik hewan karena banyaknya kucing yang harus diobati.

Untuk bertahan, Bang Natan melakukan berbagai pekerjaan sampingan, seperti menggrooming kucing, menjadi pet sitter, bahkan menjadi ojek online. Apa pun dilakukan, asalkan halal, agar kucing-kucing ini tetap bisa makan.

"Saya nggak takut besok nggak makan, karena saya yakin rezeki sudah ada yang atur. Tapi kucing-kucing ini, kalau bukan saya, siapa lagi?"

Bang Natan ingin memiliki tempat yang lebih luas dan sehat untuk kucing-kucingnya, agar mereka bisa hidup dengan lebih baik.

Namun, ia tak bisa melakukannya sendiri.

Teman Kebaikan, hari ini kita bisa ikut menjadi bagian dari perjuangan Bang Natan. Dengan berdonasi, kamu bisa membantu ratusan kucing jalanan mendapatkan tempat tinggal yang lebih layak, makanan yang cukup, dan perawatan kesehatan yang mereka butuhkan.

Mari kita bantu Bang Natan dan kucing-kucing Hikari Cats!

Halo #TemanKebaikan ! 

Lihat dan rasakan kebaikan dari kamu yang #BeneranBerdampak untuk semua di link berikut ini ya:)

https://sajiwafoundation.org/publications/sajiwa-news

Mengapa Sajiwa Foundation?

1. Pendampingan yang dilakukan merupakan bentuk Integrasi Kebutuhan Material dan Non Material

2. Memiliki Objektif pendampingan SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-Bound) yang disusun berdasarkan asesmen kebutuhan penerima manfaat.

3. Dijalankan dengan prinsip pertemanan yang menyenangkan.

4. Sajiwa Foundation terdaftar dan diawasi oleh Kemenkumham, Dinsos Kota Bandung dan Dinsos Jawa Barat.

5. Setiap bulan Sajiwa Foundation melaporkan Aktivitas Program dan Laporan Keuangan bulanan di laman website.

 https://sajiwafoundation.org/

Jl. Atlas Raya No.21, Babakan Surabaya, Kec. Kiaracondong, Kota Bandung, Jawa Barat 40281

02220504715

Hubungi kami jika kamu ingin berkolaborasi lebih lanjut ke nomor resmi ini ya :)

085174166464