Ayah Meninggal, Anak SD Berjuang Jual Gorengan Keliling Demi Terus Sekolah
terkumpul dari target Rp 50.000.000
Usianya belum genap 10 tahun, tapi Shalum sudah merasakan kepedihan yang menguras hatinya sejak Ayahnya meninggal dunia. Kini, Shalum menjadi sosok anak yang lebih dewasa dibandingkan dengan anak sebayanya. Ia menyadari betapa beratnya tanggung jawab yang harus ibunya pikul saat ini untuk penuhi kebutuhan hidupnya dan satu adiknya.
Sebelum fajar menyingsing, Ibunya sudah berangkat ke pasar untuk membeli kebutuhan jualannya. Sampai ketika Shalum pulang sekolah pun, Ibunya masih saja sibuk melayani pembeli sembari merawat adik Shalum yang masih sangat kecil. Mau tidak mau, sebagai seorang single parent, Ibunya harus bekerja keras untuk sekadar kedua anaknya tak merasakan kelaparan.
Hingga akhirnya, anak kecil yang masih duduk di kelas 4 SD itu sudah berfikir miliki tanggung jawab untuk membantu Ibunya penuhi kebutuhan keluarga. Dengan semangat dan tekad yang tinggi, sepulang sekolah saat masih mengenakan seragam, Shalum bergegas membawa kotak berisi gorengan buatan Ibunya untuk dijajakan di sekitar jalananan kampungnya.
“Shalum ingin terus sekolah ka, makannya Shalum harus bantuin mama, soalnya kasian mama enggak ada yang bantuin lagi. Ayah juga udah engga ada..” Lirihnya ikhlas
Karena Adiknya sangat dekat dengan Shalum, kemanapun Shalum pergi selalu saja adiknya ingin ikut, bahkan sering menangis tanpa henti jika tak dituruti. Hingga akhirnya Shalum seringkali membawa Adiknya saat berjualan. Tangan kanannya menggandeng jari kecil Adiknya sementara tangan kirinya membawa kotak besar yang berisikan gorengan.
Tak dapat dipungkiri bahwa membawa Adiknya berkeliling jualan bukanlah hal yang mudah. Adiknya seringkali rewel karena merasa kelelahan, padahal gorengan yang dibawanya belum banyak yang terjual. Hingga terpaksa, mau tak mau Shalum harus pulang lebih awal karena tak tega melihat kaki Adiknya kesakitan.
Tak pernah kami sangka, ternyata ada anak yang mau melakukan hal besar demi mimpi besarnya seperti Shalum. #TemanKebaikan maukah kamu bantu Shalum? Sedikit bantuan dari kita, setidaknya beri secercah harapan untuk Shalum beri terus fokus sekolah tanpa harus terbebani kebutuhan keluarganya.
Mengapa donasi di Sajiwa Foundation?
- Pendampingan yang dilakukan merupakan bentuk Integrasi Kebutuhan Material dan Non Material
- Memiliki Objektif pendampingan SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-Bound) yang disusun berdasarkan asesmen kebutuhan penerima manfaat.
- Dijalankan dengan prinsip pertemanan yang menyenangkan.
- Sajiwa Foundation terdaftar dan diawasi oleh Kemenkumham, Dinsos Kota Bandung dan Dinsos Jawa Barat.
- Setiap bulan Sajiwa Foundation melaporkan Aktivitas Program dan Laporan Keuangan bulanan di laman website.
Ayah Meninggal, Anak SD Berjuang Jual Gorengan Keliling Demi Terus Sekolah
terkumpul dari target Rp 50.000.000