Perkenalkan, saya Ibu Siti.

Tahun 2022, saya memutuskan untuk mendirikan Shelter Rumah Kucing Feny di Jakarta Selatan. Tempatnya memang sederhana, tapi di sinilah 200 kucing jalanan yang dulu pernah dibuang, disiksa, dan sakit parah kini mendapatkan hidup keduanya.

Saya hanyalah seorang ibu rumah tangga biasa. Tidak punya kekayaan, tidak punya fasilitas mewah. Tapi saya percaya, setiap makhluk hidup terutama kucing pantas untuk diselamatkan dan dicintai.

Kecintaan saya bermula dari rasa iba yang tak tertahankan. Setiap kali melihat berita tentang kucing dipukul, ditendang, atau dibunuh, hati saya langsung remuk. 

Kucing-kucing yang saya rawat di shelter bukan kucing sehat dan lucu seperti yang sering kita lihat di media sosial. Mereka datang dalam kondisi mengenaskan: ada yang patah tulang, tumor, lumpuh, hingga korban kekerasan. Beberapa bahkan ditelantarkan dalam kardus, ditaruh di tempat sampah.

Awalnya, semua saya rawat di rumah saya sendiri. Tapi karena sering banjir, kucing-kucing ini ikut kebasahan dan menggigil di tengah sakit mereka. Saya tak sanggup melihat itu terus terjadi. Akhirnya saya memilih untuk mengontrak tempat baru demi kenyamanan dan keamanan mereka.

Namun sejak pindah, perjuangan jadi semakin berat. Bayangkan, merawat 200 ekor kucing setiap hari: memberi makan, membersihkan kandang, membeli obat dan vitamin, hingga membawa yang sakit ke dokter hewan. Semuanya membutuhkan biaya besar, sedangkan bantuan donatur makin hari makin sedikit.

Saya sudah menjual motor, perhiasan, bahkan barang-barang pribadi demi mereka. Gaji suami saya yang hanya seorang satpam pun habis tak bersisa untuk kebutuhan shelter.

Tapi saya tidak bisa berhenti. Sekarang, ada 40 kucing yang harus rutin berobat. 

Salah satu yang membuat saya sedih, 200 kucing disini harus tidur berhimpitan karena ruangan yang kecil. Penyakit jadi mudah menyebar ke kucing sehat.  Setiap malam saya menangis melihat mereka tertidur saling tindih karena tak ada cukup ruang.

Sahabat cat lovers, saya tahu saya tidak bisa selamatkan mereka sendirian.

Tanpa bantuanmu, saya takut tak bisa mempertahankan shelter kecil ini. Lalu bagaimana nasib 200 anabul yang kini bergantung penuh pada tempat ini untuk bertahan hidup?

Hari ini, dengan segala kerendahan hati, saya membuka donasi. Agar saya bisa terus memberi mereka makan, merawat yang sakit, dan mempertahankan satu-satunya rumah yang mereka punya.

Maukah kamu menjadi bagian dari perjuangan ini? Maukah kamu bantu saya menyelamatkan mereka?

Halo #TemanKebaikan ! 

Lihat dan rasakan kebaikan dari kamu yang #BeneranBerdampak untuk semua di link berikut ini ya:)

https://sajiwafoundation.org/publications/sajiwa-news

Mengapa Sajiwa Foundation?

1. Pendampingan yang dilakukan merupakan bentuk Integrasi Kebutuhan Material dan Non Material

2. Memiliki Objektif pendampingan SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-Bound) yang disusun berdasarkan asesmen kebutuhan penerima manfaat.

3. Dijalankan dengan prinsip pertemanan yang menyenangkan.

4. Sajiwa Foundation terdaftar dan diawasi oleh Kemenkumham, Dinsos Kota Bandung dan Dinsos Jawa Barat.

5. Setiap bulan Sajiwa Foundation melaporkan Aktivitas Program dan Laporan Keuangan bulanan di laman website.

https://sajiwafoundation.org/

Jl. Atlas Raya No.21, Babakan Surabaya, Kec. Kiaracondong, Kota Bandung, Jawa Barat 40281

02220504715

Hubungi kami jika kamu ingin berkolaborasi lebih lanjut ke nomor resmi ini ya :)

085174166464