Sedekah Jariyah Bantu Pesantren Tuli Miliki Bangunan yang Layak
terkumpul dari target Rp 60.000.000
Siapapun yang melihat santri tuli di pesantren ini belajar menghafalkan Al-Qur'an dengan bahasa isyarat pasti akan tersentuh bahkan hingga air mata tak bisa terbendung lagi. Bagaimana tidak? Manusia hebat pilihan Allah ini benar-benar miliki hati yang luas serta kegigihan yang luar biasa untuk terus mau belajar Al-Qur’an meskipun dalam keterbatasannya.
Mereka memang tak bisa mendengar apapun, tapi kami rasa khusyu serta indahnya lantunan Al-Qur’an justru lebih di rasakan oleh mereka walaupun hanya melalui jari-jemarinya.
“Tangisan dari yang masih kecil sampai yang sudah besar sudah tak asing lagi di pesantren ini kak, mereka mungkin merasa sedih karena melafalkan satu ayat saja bisa sampai berhari-hari. Tapi senangnya juga bukan main ketika mereka bisa mengayunkan jemarinya dengan lancar dan benar..” ungkap Ustadzah Penerjemah di pesantren ini.
Pengajar di pesantren ini, Ustadz Dadi, bukanlah seseorang yang lahir tanpa pendengaran. Beliau sempat menghafal dan mendengar indahnya bacaan dari setiap ayat Al-Qur’an. Namun, saat usianya menginjak umur 12 tahun, pendengarannya tiba-tiba hilang. Sejak saat itu juga, Ustadz Dadi tak bisa mendengar apapun.
Sudah menunggu bertahun-tahun, pendengarannya belum juga kembali. Hanya rasa sedih dan kesunyian yang menjadi teman setianya. Tak ingin terus meratapi kesedihannya, hingga beliau berharap dapat memberikan manfaat kepada banyak orang, terutama kepada mereka yang juga memiliki keterbatasan pendengaran. Dengan tekad dan usaha yang kuat, hingga saat ini Ustadz Dadi menjadi pengajar Al-Qur'an bagi para santri tuli, membimbing mereka agar bisa menjadi Hafidz Qur'an.
Awalnya pesantren ini hanya miliki sedikit murid, peralatan seadanya hanya terdapat papan tulis, Al-Qur’an terbatas digunakan secara bergantian, bahkan tempat mengajar pun terpaksa menumpang di rumah orang tua salah satu murid.
Seiring berjalannya waktu, kebutuhan akan Al-Qur’an tulis dan peralatan lainnya sudah terpenuhi. Setiap santri kini miliki Qur'an tulis pribadi, sehingga mereka tak perlu lagi mengaji secara bergantian. Namun sampai saat ini jumlah murid terus bertambah, Ustadz Dadi tak dapat lagi memaksakan muridnya berdesakan di satu ruangan yang hanya cukup untuk masimal 20 orang.
Lagi-lagi dengan semangat dan gigihnya beliau untuk terus bisa bermanfaat bagi banyak orang, dibantu dengan kebaikan para donatur, Ustadz Dadi saat ini miliki bangunan pesantren sendiri.
Meskipun bangunan tersebut masih jauh dari kata layak. Atapnya banyak sekali yang bolong, beberapa ruangan tak bisa digunakan karena kondisinya yang tak memadai, serta dindingnya pun hanya tertutup setengah bagian saja, tak sepenuhnya. Saat hujan turun, pengajaran terpaksa harus dihentikan karena air hujan masuk bersamaan melalui atap yang bolong juga dinding yang belum tertutup sepenuhnya.
Tak hanya itu, kekurangan pengajar juga menjadi tantangan lain yang harus di hadapi Pesantren Tuli ini. Hingga dengan ikhlasnya, para murid senior berinisiatif mengambil peran ganda sebagai pengajar untuk anak-anak yang baru bergabung.
Berbagai kesulitan telah sama-sama mereka hadapi dari awal terbentuknya Pesantren Tuli ini. Namun semangat Ustadz Dadi memperjuangkan pesantren ini untuk tetap berdiri benar-benar luar biasa, begitu juga semangat belajar para santri yang tak pernah pudar dalam kondisi apapun.
Para santri dan Ustadz Dadi miliki harapan yang sama, yaitu memiliki tempat pengajaran yang lebih layak kedepannya. Agar pesantren ini bisa melakukan proses belajar-mengajar secara nyaman, serta menjadi tempat yang mampu melahirkan Hafidz/Hafidzah Qur’an yang lebih banyak lagi.
Teman Baik, yuk bantu kokohkan pesantren untuk para adik-adik dan teman tuli.
Mengapa donasi di Sajiwa Foundation?
- Pendampingan yang dilakukan merupakan bentuk Integrasi Kebutuhan Material dan Non Material
- Memiliki Objektif pendampingan SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-Bound) yang disusun berdasarkan asesmen kebutuhan penerima manfaat.
- Dijalankan dengan prinsip pertemanan yang menyenangkan.
- Sajiwa Foundation terdaftar dan diawasi oleh Kemenkumham, Dinsos Kota Bandung dan Dinsos Jawa Barat.
- Setiap bulan Sajiwa Foundation melaporkan Aktivitas Program dan Laporan Keuangan bulanan di laman website.
Sedekah Jariyah Bantu Pesantren Tuli Miliki Bangunan yang Layak
terkumpul dari target Rp 60.000.000