
Jangan Biarkan Panti Disabilitas Berhenti Beroperasi
terkumpul dari target Rp 250.000.000
Di sebuah rumah bernama Panti Rumah Azaki, hidup 21 anak istimewa dengan kondisi disabilitas yang sering terabaikan dunia. Mereka datang dari kisah yang penuh luka, ada yang kehilangan orang tua, ada pula yang ditelantarkan, dititipkan karena keluarga tak mampu, bahkan ada yang ditemukan tanpa tempat kembali di jalanan.
Di tengah keterbatasan itu, Pak Suyatno bersama para pengurus hadir bak orang tua pengganti. Dengan sabar dan penuh cinta, mereka menjaga, mendidik, dan memberi kesempatan bagi anak-anak ini untuk tetap bermimpi.
“Banyak dari anak-anak di Panti ini sudah menjadi yatim piatu,” tutur Pak Suyatno.
“Erin salah satunya, seorang anak dengan cerebral palsy (CP) yang kerap merasa sendiri karena kehilangan kasih sayang orang tuanya. Ada juga Rere, dengan kondisi CP sekaligus autisme. Ia pernah ditinggalkan keluarganya di sini dan tak pernah dijenguk lagi. Walau tubuhnya tampak rapuh, Rere tetap tumbuh dengan semangat yang luar biasa.”
Sejak 2012, Rumah Azaki awalnya hanya memberikan layanan terapi singkat bagi anak-anak berkebutuhan khusus. Namun, kebutuhan nyata di lapangan menunjukkan bahwa perhatian sesaat saja tidak cukup. Anak-anak ini memerlukan pendampingan penuh setiap hari agar tumbuh dengan lebih baik. Dari sinilah Azaki berkembang menjadi tempat tinggal sekaligus sekolah bagi mereka.
Di dalamnya, anak-anak mengikuti berbagai terapi, mulai dari totok punggung, sensory integration (SI), hingga pembelajaran berbasis kearifan lokal. Meski begitu, panti ini menghadapi keterbatasan serius: bangunan yang seharusnya menampung 15 orang kini dihuni lebih dari 21 anak, ditambah para pengasuh yang juga tinggal di sana.
Bangunan yang kini digunakan adalah rumah kontrakan dengan biaya Rp20 juta per tahun. Sering kali, pembayaran terlambat hingga setahun.
“Kadang saya lebih utamakan pangan anak-anak Mas, soalnya kalau mereka kelaparan tidak tega..” Ujar Pak Suyatno.
Banyak impian yang masih disimpan Pak Suyatno untuk Panti Rumah Azaki. Ia berharap suatu hari nanti ada bangunan baru yang lebih aman dan nyaman, jumlah terapis bertambah sehingga setiap anak bisa mendapatkan perhatian penuh, serta sistem keamanan yang lebih baik agar tak ada lagi kejadian menyedihkan.
Dengan suara berat, ia mengenang, “Dulu pernah ada anak autis yang keluar tanpa sepengetahuan kami. Hingga sekarang tak pernah ada kabar keberadaannya. Itu yang paling saya takutkan, kehilangan mereka lagi…”
Namun, kenyataan sering kali tak seindah harapan. Untuk sekadar membeli beras saja, Pak Suyatno kerap harus berutang di pasar. Rasa letih dan sedih kerap menyelimutinya. “Ada saat di mana saya merasa seperti gagal menjadi orang tua bagi mereka, karena kebutuhan anak-anak maupun pengurus saja belum sepenuhnya bisa saya penuhi,” ujarnya lirih.
#TemanKebaikan, mari bantu support Panti Rumah Azaki. Bersama, kita bisa menjaga harapan dan memberikan kesempatan bagi anak-anak ini untuk tumbuh dengan lebih baik.
Halo #TemanKebaikan !
Lihat dan rasakan kebaikan dari kamu yang #BeneranBerdampak untuk semua di link berikut ini ya:)
https://sajiwafoundation.org/publications/sajiwa-news
Mengapa Sajiwa Foundation?
1. Pendampingan yang dilakukan merupakan bentuk Integrasi Kebutuhan Material dan Non Material
2. Memiliki Objektif pendampingan SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-Bound) yang disusun berdasarkan asesmen kebutuhan penerima manfaat.
3. Dijalankan dengan prinsip pertemanan yang menyenangkan.
4. Sajiwa Foundation terdaftar dan diawasi oleh Kemenkumham, Dinsos Kota Bandung dan Dinsos Jawa Barat.
5. Setiap bulan Sajiwa Foundation melaporkan Aktivitas Program dan Laporan Keuangan bulanan di laman website.
https://sajiwafoundation.org/
Jl. Atlas Raya No.21, Babakan Surabaya, Kec. Kiaracondong, Kota Bandung, Jawa Barat 40281
02220504715
Hubungi kami jika kamu ingin berkolaborasi lebih lanjut ke nomor resmi ini ya :)
085174166464
-
Sajiwa Foundation Jangan Biarkan Panti Disabilitas Berhenti Beroperasi Telah mengajak 557 orang berdonasiRp 33.455.406
Jangan Biarkan Panti Disabilitas Berhenti Beroperasi
terkumpul dari target Rp 250.000.000