
Harapan Hidup Pak Wahyu Difabel dari Sebungkus Tisu
terkumpul dari target Rp 70.000.000
Di balik keramaian lampu merah, ada sosok sederhana yang setiap hari berdiri dengan sebungkus tisu di tangannya. Namanya Pak Wahyu, usianya sekitar 40–50 tahun. Ia tidak punya KTP, bahkan tidak tahu tanggal lahirnya. Sejak kecil tubuhnya lemah karena sakit panas yang tak pernah diobati, hingga kini ia hidup sebagai penyandang disabilitas yang terlantar.
Sudah empat tahun lamanya ia berjualan tisu di perempatan jalan. Dari pagi hingga malam, tanpa kenal panas atau hujan, Pak Wahyu tetap melangkah tertatih menawarkan tisu seharga Rp10.000 kepada setiap pengendara. “Gapapa capek, yang penting bisa makan,” katanya lirih dengan senyum yang menahan lelah.
Namun, hidupnya tidak selalu sekuat itu. Ia pernah ditangkap Satpol PP saat masih mengemis, bahkan pernah dibuang ke Lampung sendirian. “Waktu itu saya bingung… saya minta tolong polisi biar bisa pulang lagi,” kenangnya. Pengalaman itu membuatnya bertekad untuk tidak lagi meminta, tapi berusaha dengan berjualan.
Hari-hari Pak Wahyu tetap penuh perjuangan. Kadang dagangannya tak laku, ia terpaksa menahan lapar. “Makan nggak makan tanggung sendiri, udah biasa lapar,” ucapnya pasrah. Bahkan, beberapa kali tubuh ringkihnya tertabrak kendaraan karena langkahnya tidak seimbang di tengah jalan. Pernah ia koma beberapa hari di rumah sakit, tapi setelah sadar, ia tetap kembali ke jalanan demi bertahan hidup.
Di balik ketegarannya, Pak Wahyu sering merasa sakit hati ketika orang mengejek kondisinya. Tapi ia memilih tersenyum dan menunduk. “Saya yakin Allah yang ciptakan saya, Dia juga yang terima saya,” ucapnya. Meski tak punya keluarga, ia masih menyimpan cita-cita sederhana: memiliki rumah sendiri, agar tak selamanya menumpang.
Pak Wahyu butuh uluran tangan kita untuk tetap bertahan, untuk bisa makan tanpa harus menahan lapar, dan agar mimpinya punya tempat tinggal tidak hanya jadi harapan. Mari bersama kita ringankan beban hidupnya. Uluran kecil dari kita, sangat berarti besar untuk Pak Wahyu.
Halo #TemanKebaikan !
Lihat dan rasakan kebaikan dari kamu yang #BeneranBerdampak untuk semua di link berikut ini ya:)
https://sajiwafoundation.org/publications/sajiwa-news
Mengapa Sajiwa Foundation?
1. Pendampingan yang dilakukan merupakan bentuk Integrasi Kebutuhan Material dan Non Material
2. Memiliki Objektif pendampingan SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-Bound) yang disusun berdasarkan asesmen kebutuhan penerima manfaat.
3. Dijalankan dengan prinsip pertemanan yang menyenangkan.
4. Sajiwa Foundation terdaftar dan diawasi oleh Kemenkumham, Dinsos Kota Bandung dan Dinsos Jawa Barat.
5. Setiap bulan Sajiwa Foundation melaporkan Aktivitas Program dan Laporan Keuangan bulanan di laman website.
https://sajiwafoundation.org/
Jl. Atlas Raya No.21, Babakan Surabaya, Kec. Kiaracondong, Kota Bandung, Jawa Barat 40281
02220504715
Hubungi kami jika kamu ingin berkolaborasi lebih lanjut ke nomor resmi ini ya :)
085174166464

Harapan Hidup Pak Wahyu Difabel dari Sebungkus Tisu
terkumpul dari target Rp 70.000.000