Di usianya yang sudah 70 tahun, Abah Suryana masih harus bekerja keras. Bukan karena ingin, tapi karena harus…

Dulu, beliau adalah seorang supir truk yang mencari nafkah hingga ke luar pulau. Namun, musibah datang membuat tubuhnya melemah hingga akhirnya tak bisa lagi berdiri seperti sedia kala. Kini, beliau harus menjalani hidup dengan kondisi difabel, dan tak mampu untuk menjalani pengobatan.

Sejak istrinya meninggal, Pak Suryana hidup sendirian di rumahnya yang sederhana, berdinding bilik bambu, dan sudah reyot.

Untuk bertahan hidup, beliau menyambung hidup dari jasa service TV dan berkebun. Namun, kini TV tabung sudah jarang dipakai, membuat penghasilannya semakin menurun. Dari berkebun pun tak banyak yang bisa diandalkan, karena tanah yang ia garap bukan miliknya sendiri.

Yang lebih menyedihkan, setiap hari Pak Suryana harus merangkak melewati turunan, sungai, hingga tanjakan untuk sampai ke kebunnya. Kadang ia terjatuh ke sawah, kehujanan tanpa bisa berlari, dan harus menahan sakit. Tangannya yang dulu kuat kini semakin melemah, tapi ia tak punya pilihan lain selain tetap bekerja.

Dengan penghasilan yang hanya Rp1 juta per tiga bulan, Pak Suryana tak selalu bisa makan layak. Sering kali ia hanya bisa makan nasi dengan garam, atau bahkan singkong mentah untuk mengganjal perut.

Meski begitu, ia tetap memilih bekerja daripada mengemis. Pernah ada yang menawarinya untuk menjadi pengemis dan meminta-minta di jalan, tapi dengan tegas Pak Suryana menolak. Baginya, selama masih bisa berusaha, ia akan tetap mencari nafkah dengan caranya sendiri.

Kini, harapan terbesar Pak Suryana adalah bisa memiliki usaha yang pasti, memiliki lahan sendiri untuk berkebun, dan merenovasi rumahnya agar bisa tinggal lebih nyaman di masa tuanya.

#TemanKebaikan, yuk kita bantu single mom yang hebat dan pantang menyerah ini, agar bisa menghidupi keluarga kecilnya dengan layak dan tidak khawatir lagi meninggalkan atau bahkan membawa anaknya ikut bekerja!

Halo #TemanKebaikan ! 

Lihat dan rasakan kebaikan dari kamu yang #BeneranBerdampak untuk semua di link berikut ini ya:)

https://sajiwafoundation.org/publications/sajiwa-news

Mengapa Sajiwa Foundation?

1. Pendampingan yang dilakukan merupakan bentuk Integrasi Kebutuhan Material dan Non Material

2. Memiliki Objektif pendampingan SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-Bound) yang disusun berdasarkan asesmen kebutuhan penerima manfaat.

3. Dijalankan dengan prinsip pertemanan yang menyenangkan.

4. Sajiwa Foundation terdaftar dan diawasi oleh Kemenkumham, Dinsos Kota Bandung dan Dinsos Jawa Barat.

5. Setiap bulan Sajiwa Foundation melaporkan Aktivitas Program dan Laporan Keuangan bulanan di laman website.

 https://sajiwafoundation.org/

Jl. Atlas Raya No.21, Babakan Surabaya, Kec. Kiaracondong, Kota Bandung, Jawa Barat 40281

02220504715

Hubungi kami jika kamu ingin berkolaborasi lebih lanjut ke nomor resmi ini ya :)

085174166464