Terus Mulung Meski Jalan Dengan Tongkat Demi Keluarga
terkumpul dari target Rp 70.000.000
Tidak kenal lelah dan menyerah, meskipun harus berjalan dengan tongkat, meskipun kondisi tangannya tidak sempurna. Pak Hasan tidak pernah absen memulung dari pagi hingga malam tiba setiap harinya.
Usia Pak Hasan memang belum terlalu tua, namun kondisi fisik yang dialami membuatnya terbatas untuk mencari kerja. Dulu Pak Hasan bekerja sebagai guru ngaji dan tukang pijit. Namun karena dirasa penghasilannya tidak cukup, Bapak beralih menjadi pemulung.
Pak hasan akan terus memulung bahkan hingga jam 12 malam jika gerobaknya masih belum penuh. Meski dengan kondisi kaki yang tidak bisa berjalan normal, ia tetap menarik gerobak yang bisa mencapai berat lebih dari 70 kg tersebut.
Bahkan setelah ia pergi memulung seharian dan menarik gerobak berat, semua rongsok itu hanya dihargai 1300 rupiah perkilonya. Hasil dari seharian memulung harus ia sisihkan untuk kehidupan anaknya yang masih kecil dan sang istri yang sedang sakit tidak bisa berjalan di rumah.
Tidak hanya beban fisik yang mengiringi perjuangannya. Pak Hasan pernah disangka maling ketika memasuki sebuah komplek hingga seisi karung yang ia bawa saat itu harus ditumpahkan di depan banyak orang.
Bahkan gerobaknya pernah ditabrak oleh mobil yang hendak belok di tikungan. Gerobaknya terpental hingga 10 meter dengan kondisi ada anaknya di dalam sana.
Pak Hasan memang tidak tinggal di gerobak, ia masih mengontrak. Namun ia hanya bisa membayar kontrakan dengan mencicilnya perhari. Jika dalam satu hari penghasilannya sedikit, sang pemiliki kontrakan akan terus menggedor rumahnya untuk menagih.
Ia sedih karena tidak bisa memberikan kehidupan yang layak untuk keluarganya. Ia juga sedih karena semenjak menjadi pemulung, ibadahnya menjadi tidak sebaik dulu. Ia hanya berharap kesembuhan sang istri, anaknya bisa tumbuh dengan baik dan bersekolah, dan tidak mengkhawatirkan lagi uang sewa tempat tinggal.
Teman Kebaikan, Pak Hasan adalah suami dan ayah yang sangat bertanggungjawab. Yuk kita bantu ringankan beban yang ia pikul sendirian!
Mengapa donasi di Sajiwa Foundation?
- Pendampingan yang dilakukan merupakan bentuk Integrasi Kebutuhan Material dan Non Material
- Memiliki Objektif pendampingan SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-Bound) yang disusun berdasarkan asesmen kebutuhan penerima manfaat.
- Dijalankan dengan prinsip pertemanan yang menyenangkan.
- Sajiwa Foundation terdaftar dan diawasi oleh Kemenkumham, Dinsos Kota Bandung dan Dinsos Jawa Barat.
- Setiap bulan Sajiwa Foundation melaporkan Aktivitas Program dan Laporan Keuangan bulanan di laman website.
Terus Mulung Meski Jalan Dengan Tongkat Demi Keluarga
terkumpul dari target Rp 70.000.000