Inspiratif Tetap Cari Nafkah, Meski Tanpa Kedua Tangan
terkumpul dari target Rp 60.000.000
Inspiratif! Tetap Cari Nafkah, Meski Tanpa Kedua Tangan
Pak Abon, kini usianya hampir menginjak 58 tahun. Seorang pedagang asongan keliling yang menjual tisu, permen, dan minuman botol. Bekerja setiap hari dari pagi hingga malam tanpa mengenal lelah, demi bahagiakan keluarga kecilnya. Genap sudah 22 tahun Pak Abon menjalani hari-hari tanpa bantuan kedua tangannya.
“Kejadiannya saat itu bapak lagi ngeganti ban traktor, terus tangan bapak nyangkut, Bapak gabisa apa-apa sampai ga sadarkan diri. Sadar-sadar udah dirumah sakit dan udah engga ada tangan. Ditanya ke dokter ternyata tangannya ga ada itu bukan karena di amputasi, tapi putus di traktor.” Ucapnya dengan lirih
Hebatnya perjuangan Bapak mencari nafkah, 3 bulan setelah terkena musibah Bapak rela memaksakan diri berjualan asongan keliling. Sama sekali tak menghiraukan tangannya yang masih sakit bahkan hingga gemetar panas dingin.
Padahal penghasilan yang didapatnya pun tak seberapa, hingga sampai saat ini Pak Abon hanya bisa berobat setiap 4 bulan sekali. Yang seharusnya rutin karena Bapak sering merasakan sakit linu di bagian tangannya.
Bapak bercerita terkadang beberapa pembeli lupa untuk membayar atau bahkan berhutang kepada Pak Abon. Padahal dari hasil penjualan inilah satu-satunya harapan Pak Abon untuk keluarganya. Hingga kini terpaksa keluarga Bapak hanya bisa makan dengan tempe atau bakwan goreng saja.
Tak berhenti sampai situ kesedihan yang dialami Pak Abon, Beliau mengatakan seringkali di hina bahkan di tertawakan oleh orang-orang sekitar yang melihat keadaanya. Belum lagi dagangan yang dibawanya kerap kali terjatuh karena tak bisa di genggam dan tali yang di ikat pada tubuhnya tidak kencang.
Dan semenjak kehilangan kedua tangannya. Bukan malu karena tak lagi memiliki tangan, Namun Bapak lebih malu karena harus merepotkan banyak orang untuk membantu kesulitan yang Bapak alami.
“Seringnya Bapak minta tolong kalau mau solat untuk dilepaskan dagangannya dan kalau sesudah solat Bapak minta untuk dipasangkan kembali dagangannya.” -Pak Abon
Beliau bercerita, harapannya jika Allah memberi rezeki lebih, ingin sekali memiliki usaha dirumah agar pundaknya tak lagi sakit karena menopang dagangan yang begitu beratnya.
Sahabat, maukah kalian menjadi bagian untuk mewujudkan impian Pak Abon memiliki usaha dirumah?
Mengapa donasi di Sajiwa Foundation?
- Pendampingan yang dilakukan merupakan bentuk Integrasi Kebutuhan Material dan Non Material
- Memiliki Objektif pendampingan SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-Bound) yang disusun berdasarkan asesmen kebutuhan penerima manfaat.
- Dijalankan dengan prinsip pertemanan yang menyenangkan.
- Sajiwa Foundation terdaftar dan diawasi oleh Kemenkumham, Dinsos Kota Bandung dan Dinsos Jawa Barat.
- Setiap bulan Sajiwa Foundation melaporkan Aktivitas Program dan Laporan Keuangan bulanan di laman website.
Inspiratif Tetap Cari Nafkah, Meski Tanpa Kedua Tangan
terkumpul dari target Rp 60.000.000