Rela Tidak Menikah Demi Rawat Dua Kakak yang Lumpuh
terkumpul dari target Rp 40.000.000
RELA TIDAK MENIKAH Demi Rawat Dua Kakak yang Lumpuh
Kakak nya yang lumpuh menjadi satu-satunya yang membuat Pak Aang kuat dan tak kenal lelah saat berdagang, walaupun tak jarang Pak Aang tidak makan hingga tidur di mushola jika dagangan belum laku.
.
“Kalo dagangan saya gak laku kadang saya disuruh orang bersihin rumput, bersihin got, apapun saya kerjain, yang penting saya bisa nafkahin abang saya”
.
Kata-kata itu terucap karena memang terjadi hingga tak jarang dagangan Pak Aang tidak laku meskipun harga dagangan hanya 3 ribu rupiah saja. Belum lagi pedagang lain yang jadi pesaing Pak Aang di lampu merah menjadi peluang dagangan Pak Aang laku jadi semakin sedikit.
.
Seringkali Pak Aang berpuasa (tidak makan) karena untuk makan sekali saja harus laku dulu sekitar 5 botol, sedangkan hari itu nasib Pak Aang kurang baik hingga belum ada yang laku sebotolpun. Apalagi kalo hujan, Pak Aang sama sekali tidak bisa jualan; “Percuma jualan kalo hujan, dagangan gk ada yang beli malah sakit”.
.
Setiap harinya Pak Aang hanya dapat 40 ribu dari hasil jualan, belum lagi setoran ke pemilik dagangan yang harus di bayar. Sedangkan kebutuhan Pak Aang dan kakaknya untuk makan, beli obat, dan pampers belum terpenuhi. Pak Aang hanya bisa bersyukur dan mencukup-cukupkan kebutuhan dengan penghasilan tiap harinya.
Dua Kakak Pak Aang mengalami lumpuh sejak kecil. Di usianya yang 50 dan 59 tahun kakak Pak Aang tidak bisa bergerak sama sekali, hanya kaku yang dirasakan di sekujur tubuhnya terlebih di bagian kaki. Hanya mulut yang masih bisa bergerak walau kadang harus terbata-bata dalam berbicara.
.
Dengan begitu Pak Aang lah yang merawat kakaknya mulai dari menyuapi makan, memandikan, dan aktifitas lainnya.
“Saya rela belum menikah, demi rawat kakak saya”.
Dengan kondisi seperti ini, Pak Aang sering merasa lelah dan mengadukan semuanya kepada Yang Maha Kuasa di setiap sujudnya. Pak Aang berusaha tetap tegar menjalani hidupnya demi bisa merawat kakaknya. Walaupun terkadang merasa malu karena dagangan belum laku dan gk bisa bawa uang untuk kakak di rumah hingga tidur di mushola.
Pak Aang sangat mulia dengan merawat kakaknya dengan ikhlas, dalam hatinya Pak Aang bermimpi ingin memiliki usaha membuka warung agar tidak perlu mencari uang keluar meninggalkan kakaknya di rumah.
Mari #Orangbaik kita bantu Pak Aang dan 2 Kakaknya untuk mendapatkan senyumnya kembali:)
Mengapa donasi di Sajiwa Foundation?
- Pendampingan yang dilakukan merupakan bentuk Integrasi Kebutuhan Material dan Non Material
- Memiliki Objektif pendampingan SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-Bound) yang disusun berdasarkan asesmen kebutuhan penerima manfaat.
- Dijalankan dengan prinsip pertemanan yang menyenangkan.
- Sajiwa Foundation terdaftar dan diawasi oleh Kemenkumham, Dinsos Kota Bandung dan Dinsos Jawa Barat.
- Setiap bulan Sajiwa Foundation melaporkan Aktivitas Program dan Laporan Keuangan bulanan di laman website.
Rela Tidak Menikah Demi Rawat Dua Kakak yang Lumpuh
terkumpul dari target Rp 40.000.000