Anak Sakit Kanker Darah, Ayah Hanya Tukang Rongsok
terkumpul dari target Rp 65.000.000
Anak Sakit Kanker Darah, Ayah Hanya Tukang Rongsok
Nina (11 tahun) gadis kecil hebat yang semangat melawan kanker darah akut (leukimia). Ia kerap menyembunyikan rasa takutnya demi bisa sembuh, meski sebenarnya tahu kemoterapi dan transfusi darah itu adalah proses yang sangat sakit.
Tekadnya sembuh sangat kuat, namun tak sepadan dengan kondisi Ayah Nina. Pikiran Ayahnya dilanda kalut, bingung, bahkan takut.
“Saya sedih kalo liat sakit Nina kambuh, soalnya saya gabisa langsung bawa Nina kerumah sakit untuk kemoterapi dan transfusi darah, saya bener-bener gak punya uang buat kebutuhan Nina berobat,” pilu Ayah.
Ayah Nina hanya bekerja sebagai tukang rongsok. Yang diupah Rp. 20 ribu perhari, itupun kalau berhasil mengumpulkan 10 kg rongsok. Penghasilan Ayah sehari-hari bergantung pada tumpukan rongsok yang Ayah kumpulkan.
Nina seringkali mengatakan, “Ayah, minggu depan kata dokter Nina harus kemoterapi. Gak boleh kalau gak dateng. Kita ke rumah sakit lagi kan nanti?”
Perasaan orang tua yang mendengarnya seringkali hancur. Setiap malam selalu terpikirkan “biaya darimana lagi untuk berobat Nina?”. Hingga akhirnya orang tua Nina rela menjual barang pokoknya ‘kompor’ demi Nina bisa kemoterapi.
“Saya gak tega nolak permintaan Nina dan bilang kalau di dompet saya udah gak ada uang. Saya gak mau Nina kecewa. Tapi mau gimana lagi, untuk berobat kami harus bolak-balik Bogor-Jakarta,” ungkap Ayah
Melihat tekad kuat Nina yang ingin sekali sembuh, Ayah sering menyalahkan dirinya sendiri karena tak berdaya untuk penuhi segala kebutuhan pengobatan.
Ungkap Ayahnya padahal Nina sebelum sakit adalah pribadi yang ceria, aktif, dan giat belajar. Bahkan Nina selalu menjadi juara di kelasnya. Kalau pulang sekolah pun tak pernah main, Nina justru menghabiskan waktunya di mushola bersama teman-temannya untuk belajar mengaji dan sholat.
“Nina harus tahan sakit Kak, Nina ingin terus bisa kemoterapi dan transfusi darah sampe Nina sembuh, Nina ingin sekolah, ketemu temen-temen dan guru, Nina kangen..” ungkap Nina pada Kami.
Sahabat, bantu biaya pengobatan dan akomodasi Nina selama di rumah sakit yuk!
Mengapa donasi di Sajiwa Foundation?
- Pendampingan yang dilakukan merupakan bentuk Integrasi Kebutuhan Material dan Non Material
- Memiliki Objektif pendampingan SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-Bound) yang disusun berdasarkan asesmen kebutuhan penerima manfaat.
- Dijalankan dengan prinsip pertemanan yang menyenangkan.
- Sajiwa Foundation terdaftar dan diawasi oleh Kemenkumham, Dinsos Kota Bandung dan Dinsos Jawa Barat.
- Setiap bulan Sajiwa Foundation melaporkan Aktivitas Program dan Laporan Keuangan bulanan di laman website.
Anak Sakit Kanker Darah, Ayah Hanya Tukang Rongsok
terkumpul dari target Rp 65.000.000